03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(Mastera) dari Pemerintah Malaysia (2012). Sajaknya “Suatu Cerita dari<br />

Negeri Angin” bersama nukilan cerpen “Die Brücke” Franz Kafka digarap<br />

menjadi komposisi musikal “ears – mouths” (2009, baritone, four<br />

instruments and speaker) oleh Komposer Austria Prof. Christian Utz.<br />

AHMAD GAUS, adalah seorang penulis. Lebih dari 20 buku telah lahir<br />

dari tangannya. Selain menulis buku ia juga menulis artikel dan kolom<br />

di berbagai surat kabar, majalah, dan jurnal seperti Kompas, Media<br />

<strong>Indonesia</strong>, Republika, Suara Karya, Majalah Gatra, Matra, Gamma, Panji,<br />

Jurnal Kultur, Jurnal Afkar, dan lain-lain. Sebagian besar bukunya bertema<br />

agama, politik, dan kebudayaan. Belakangan ia banyak menulis biografi<br />

tokoh-tokoh nasional seperti: Nurcholish Madjid (Cendekiawan), Djohan<br />

Effendi (mantan Mensesneg), Taufiq Effendi (mantan MenPan), Utomo<br />

Dananjaya (Pakar Pendidikan), Farouk Muhammad (Jenderal Polisi),<br />

Koes Hadinoto (Ahli Radar), Jusuf Talib (Politisi). Alumnus Fakultas<br />

Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta yang pernah<br />

mondok di Pesantren Daar el-Qolam Banten ini adalah Pemimpin<br />

Redaksi Penerbit Paramadina (1999-2004) dan Direktur Publikasi dan<br />

Jaringan Internasional pada LibForAll Foundation, Amerika Serikat (2005-<br />

2008). Ia juga menjadi pembicara dalam berbagai forum seminar baik<br />

di dalam maupun luar negeri. Kini ia mengajar mata kuliah Bahasa,<br />

Sastra, dan Kebudayaan di Swiss German University (SGU), Tangerang.<br />

ARIE MP TAMBA, lahir di Tamba, Samosir, Sumatera Utara, 9 April 1961.<br />

Menulis puisi, cerpen, novel, dan esai di berbagai media massa terkemuka.<br />

Buku kumpulan cerpennya, Mangiring Moda (1993). Di tahun<br />

1992 terpilih sebagai Cerpenis Terbaik pilihan harian Terbit. Mengikuti<br />

forum-forum sastra di dalam dan luar negeri. Kini wartawan koran Jurnal<br />

Nasional.<br />

D. ZAWAWI IMRON, lahir di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep,<br />

adalah penyair dan kolomnis. Kumpulan sajaknya “Bulan Tertusuk<br />

Ilallang” mengilhami Sutradara Garin Nugroho untuk membuat film layar<br />

perak. Kumpulan sajaknya Nenek Moyangku Airmata terpilih mendapat<br />

hadiah Yayasan Buku Utama (1985). Kumpulan sajak Celurit Emas dan<br />

Nenek Moyangku Airmata mendapat penghargaan Pusat Pembinaan<br />

dan Pengembangan Bahasa (1990). Beberapa sajaknya telah diterjemahkan<br />

ke dalam Bahasa Inggris, Belanda dan Bulgaria. Anggota Dewan<br />

Pengasuh Pesantren Ilmu Giri, Yogyakarta, selain kerap diundang baca<br />

sajak juga diundang berceramah Agama. Pada tahun 2012 beliau menerima<br />

penghargaan SEA Write Award di Bangkok, Thailand. Hingga kini,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!