03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hasil dari pengolahan kreatif atas keduanya. Fakta akan<br />

merangsang fiksi, dan fiksi akan menemukan relevansi<br />

aktualnya dalam kenyataan-kenyataan partikular yang<br />

mungkin berbeda-beda. Tapi dalam puisi (dan sastra), fakta<br />

(sosial) bersifat skunder. Yang primer adalah fiksi, imajinasi<br />

dan terutama bahasa sebagai alat artikulasinya dalam<br />

menanggapi fakta (sosial). Ini tidak berarti sastrawan tidak<br />

meriset fakta sosial yang menarik perhatiannya dan akan<br />

diresponnya lewat karyanya. Seorang sastrawan pastilah<br />

meriset dan mendalami fakta yang menarik perhatiannya.<br />

Hanya saja, cara kerja risetnya tidak menggunakan metodologi<br />

ketat seperti di dunia ilmu/ akademis. Katakanlah riset<br />

seorang penyair adalah sebuah riset intuitif atas fenomena<br />

atau fakta partikular. Maka, penyair tidak selalu (merasa<br />

perlu) menyertakan catatan kaki pada puisi sosialnya.<br />

Lalu apa itu fakta bagi seorang penyair dan apa pula fakta<br />

bagi seorang ilmuwan sosial? Atau tepatnya, fakta macam<br />

apa yang menjadi perhatian seorang penyair dan fakta<br />

macam apa yang menjadi perhatian seorang ilmuwan<br />

sosial? Bagi penyair, fakta sekecil apa pun merupakan hal<br />

penting sejauh ia menggugah perasaan dan hatinya. Dan,<br />

fakta sesederhana apa pun dapat menggugah jiwa seorang<br />

penyair. Maka D. Zawawi Imron, misalnya, menulis puisi<br />

“Sungai Kecil” yang diilhami oleh sebuah sungai kecil yang<br />

pernah dilihatnya. Sementara itu, fakta yang akan menarik<br />

perhatian seorang ilmuwan sosial pertama-tama dan yang<br />

utama adalah fakta atau fenomena sosial. Dalam konteks<br />

itulah kita bisa memahami kenapa puisi esai Denny JA selalu<br />

dikaitkan dengan fakta sosial.<br />

Dalam menggagas puisi esai, sosok Denny JA sebagai<br />

seorang sarjana ilmu sosial yang juga seorang aktivis<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

159

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!