03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

arkan Aart van Zoest (AvZ) berdasarkan perspektif Charles<br />

Sanders Peirce (1990).<br />

Dalam sejarah panjang konflik sosial di <strong>Indonesia</strong>, persoalan<br />

diskriminasi paling mengemuka menyangkut suku<br />

(atau ras) keturunan Cina. Dalam “Sapu Tangan Fang Yin”,<br />

Denny menyertakan catatan kaki yang menjelaskan bagaimana<br />

masalah penyebutan ”Cina” meningkat sedemikian<br />

rupa dengan konotasi: Cina jadi ”umpatan negatif”, sedangkan<br />

Tionghoa sebagai ”ucapan netral” (ANC, hlm. 20).<br />

Dan Fang Yin adalah gadis Cina, bagi gerombolan yang<br />

memerkosanya di tengah kerusuhan Mei 1998 yang sampai<br />

kini jadi lembaran hitam sejarah <strong>Indonesia</strong> itu. Padahal, Fang<br />

Yin adalah keturunan seorang pejuang kemerdekaan bernama<br />

Sie Kok Liong. Hal ini memperlihatkan, betapa peranperan<br />

sosial bisa sirna begitu saja oleh penanda Cina, yang<br />

sudah mendapatkan petanda baku sebagai ”kambing hitam”<br />

yang bisa dikorbankan (bermuatan ”umpatan negatif”):<br />

Ayah bercerita tentang kerabat kakek buyut mereka<br />

Pejuang kemerdekaan, sahabat Bung Karno;<br />

Sie Kok Liong namanya<br />

Pemilik Gedung Kramat 106<br />

Di gedung itu dulu diselenggarakan Kongres Pemuda<br />

Yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928;<br />

Apa gerangan arti <strong>Indonesia</strong> bagi Fang Yin dan<br />

keluarganya?<br />

Mereka harus hengkang demi keselamatan jiwa.<br />

(ANC, hlm. 40-41).<br />

Ya, apa jadinya arti penanda <strong>Indonesia</strong> bagi Fang Yin<br />

dan keluarganya, seperti ditanyakan larik puisi Denny? Bila<br />

malapetakalah yang mencuat sebagai petanda? Terutama<br />

124 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!