03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kita akan memahami maksud dari bentuk pengucapan<br />

yang dilakukan Seno di atas jika tahu konteks atau latar<br />

belakang kondisi saat itu. Latar belakang yang membuat<br />

penulis melakukan hal itu adalah sikap represif dan intimidatif<br />

penguasa Orde <strong>Baru</strong> terhadap kebebasan berpendapat.<br />

Pers dibungkam, dan jika berani membuka fakta yang dapat<br />

mengancam status quo penguasa, tak segan-segan dibredel.<br />

Sastrawan, yang terpanggil untuk membukakan kebenaran,<br />

tentu tak akan menyerah pada kondisi ini. Seno menemukan<br />

jalan untuk menyuarakannya kepada masyarakat lewat<br />

cerpen. Sebuah penyiasatan yang cerdas dalam memberikan<br />

fakta yang benar kepada masyarakat sekaligus aman dari<br />

pencekalan yang dilakukan penguasa. Apa yang dilakukan<br />

Seno itu kemudian menjadi isu dalam penciptaan cerpencerpen<br />

<strong>Indonesia</strong> di masa tersebut.<br />

Penghadiran fakta dalam karya sastra pada masa Orde<br />

<strong>Baru</strong> seperti dilakukan Seno Gumira Ajidarma merupakan<br />

strategi atau penyiasatan menghindari sensor pemerintah<br />

dalam upaya dapat tetap menyampaikan fakta yang sebenarnya<br />

kepada publik. Sementara puisi-esai yang juga menuntut<br />

penghadiran fakta dalam bangunan sastra (puisi) justru<br />

lahir di tengah kondisi masyarakat yang sebaliknya, yakni<br />

masyarakat yang terbuka, nyaris tanpa sensor. hal ini tentu<br />

merupakan sesuatu yang menarik untuk dianalisis lebih<br />

lanjut. Menarik juga untuk mempertanyakan, mengapa<br />

pada kondisi represif dan terbungkam bentuk yang dipilih<br />

untuk menyiasati kondisi tersebut berupa cerpen? Sementara<br />

untuk kondisi yang serba telanjang dan terbuka saat ini yang<br />

dipilih justru puisi?<br />

Gerakan puisi-esai baru lahir dan masih bayi sehingga<br />

untuk menemukan jawaban yang memadai dari pertanyaan-<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

239

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!