03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mereka juga sulit untuk tahu apa yang ingin disampaikan<br />

puisi itu.<br />

Responden yang diteliti masih bisa memahami dan<br />

menebak pesan puisi Chairil Anwar atau Rendra. Kesimpulan<br />

responden mengenai puisi Chairil dan Rendra memang<br />

beragam. Namun mereka lancar menyampaikan apa yang<br />

mereka duga menjadi pesan puisi tersebut.Namun, responden<br />

sangat berjarak dengan aneka puisi tahun 2011 yang<br />

dijadikan sampel. Sekitar 90 persen dari responden bahkan<br />

tidak bisa berkomentar sama sekali soal pesan puisi.<br />

Ketika responden diminta menganalisa mengapa mereka<br />

sulit memahami puisi itu, komentarnya beragam. Yang<br />

lebih toleran berkomentar bahwa puisi itu sama seperti<br />

lukisan. Ada lukisan realis yang mudah dipahami. Ada juga<br />

lukisan abstrak yang membuat kita harus mengernyitkan<br />

dahi keras sekali untuk mengerti isinya. Itu hanya masalah<br />

pilihan berekspresi. Yang sinis menyatakan, itu karena<br />

(bahasa diedit) “penyair masa kini hanya sibuk dengan imajinasi<br />

dan kesepiannya sendiri. Penyair itu menuliskannya<br />

dengan bahasa yang susah dipahami, dan itu kemudian<br />

diberi label “pencapai estetik bahasa.” Seolah semakin sulit<br />

dipahami, semakin tinggi mutu dan kualitas puisi. Mereka<br />

memiliki komunitas yang saling memuji bahasa rumit itu.<br />

Lengkaplah mereka semakin terasing dari masyarakatnya<br />

yang lebih luas.”<br />

Namun, baik yang toleran ataupun yang sinis mengidealkan<br />

puisi seharusnya bisa dinikmati masyarakat luas<br />

dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.<br />

Kutipan di atas adalah dua sumber yang layak didengar.<br />

Sumber pertama adalah pakar puisi. John Barr memimpin<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!