03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

imen menjembatani fakta (yang disampaikan dalam<br />

catatan kaki) dan fiksi (yang dikisahkan dalam puisi).<br />

Diktum itu memberi batas dimarkasi antara fakta dan fiksi,<br />

bahkan menempatkan keduanya sebagai oposisi satu sama<br />

lain. Tapi benarkah fakta semata-mata fakta, dan fiksi<br />

semata-mata fiksi? <strong>Puisi</strong> esai Gaus menunjukkan bahwa<br />

hubungan antara fakta dan fiksi ternyata begitu kompleks,<br />

sehingga sulit memberi garis dimarkasi yang tegas antara<br />

keduanya.<br />

Karena puisi Gaus adalah puisi esai, maka harus<br />

diandai-kan bahwa kisah dalam puisi itu sendiri adalah fiksi.<br />

<strong>Puisi</strong> esai sendiri adalah indikasi fiksional yang sangat jelas:<br />

sekali sebuah cerita dikemukakan dalam puisi esai maka ia<br />

adalah fiksi. Sama halnya sekali cerita dikemukakan lewat<br />

cerpen, maka ia adalah fiksi, betapapun cerita yang dikemukakan<br />

dalam cerpen tersebut merupakan fakta atau kisah<br />

nyata. Demikianlah maka puisi esai “Budak Kuffar” karya<br />

Gaus, misalnya, adalah kisah fiksional tentang tokoh pembaharu<br />

(neo-modernis) Islam yang pandangan-pandangannya<br />

berhasil mengubah pandangan seorang anak muda yang<br />

dulu turut mengecam sang pembaharu sebagai budak kuffar.<br />

Tapi barangsiapa mengenal sosok Nurcholish Madjid, ia akan<br />

tahu bahwa tokoh budak kuffar dalam puisi itu bukanlah<br />

tokoh fiktif, melainkan sosok Nurcholish Madjid yang terkenal<br />

kontroversial antara lain karena adagiumnya “Islam Yes,<br />

Partai Islam No”. Bahkan hampir semua detail cerita dalam<br />

puisi esai itu adalah kisah hidup Nurcholish Madjid dengan<br />

segala implikasi kontroversialnya:<br />

280 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!