03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

…<br />

namamu waktu itu raisa. memang bukan nama sesungguhnya,<br />

katamu, sekedar ingin menyamarkan kesedihan,<br />

seperti yang selama ini senantiasa media massa lakukan.<br />

seseorang merasa perlu diinisialkan, bukan karena ingin<br />

mengungkapkan berdasarkan kebohongan tapi memang<br />

seringkali ada yang mesti sedikit ditutupi dari kenyataan.<br />

…<br />

percakapan-percakapan kita terus mendengung, merambat<br />

berkilo-kilometer menempuh waktu dan ingatan.<br />

menghantam pikiran, sampai aku sadar, aku masih sendirian<br />

di pojok taman. rupanya engkau benar-benar tidak datang.<br />

aku curiga kota ini sengaja menyembunyikanmu, raisa. aku<br />

jadi merasa kecil, terlampau kecil untuk mengeluarkan<br />

jeritan. suaraku membentur udara dan kembali lagi tanpa<br />

ada yang menimpali. kenapa tuhan menciptakan cara<br />

mencintai seperih ini.<br />

….<br />

Dengan mengubah struktur visualnya, maka puisi esai<br />

Arif Fitra Kurniawan di atas akan menjadi cerpen. Ini<br />

memang merupakan satu hal yang menarik secara teoritis:<br />

di manakah batas puisi esai dan cerpen? Apakah keduanya<br />

akhirnya hanya dibatasi oleh struktur visual, yaitu berlariklarik<br />

dan berbait-bait pada puisi esai dan tidak pada cerpen?<br />

Kiranya puisi esai tersebut menunjukkan adanya ketegangan<br />

antara puisi esai di satu sisi dan cerpen di sisi lain —hal ini<br />

mengingatkan kita pada Putu Wijaya yang kadangkala<br />

membaurkan cerpen dan esai dalam cerpennya. Tapi kita<br />

tidak akan mendiskusikan persoalan teoritis ini di sini, sebab<br />

bagaimanapun puisi esai pertama-tama adalah puisi, yang<br />

tentu saja lebih menuntutnya bercorak puitis tinimbang<br />

prosais.<br />

198 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!