03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

korban kesakitan sosial, menghindari stigma dan generalisasi<br />

pada korban atau situasi kesakitan sosial, melakukan riset<br />

atas fakta keras suatu situasi kesakitan sosial, membuat<br />

seorang penulis puisi esai harus bermuka-muka dengan<br />

suatu situasi faktawi kesakitan sosial yang ada di masyarakat.<br />

Apakah puisi esainya kemudian berhasil atau gagal, sekurang-kurangnya<br />

ia secara intensional telah mengada<br />

bersama korban dan/atau suatu situasi kesakitan sosial.<br />

Dengan mengada bersama korban kesakitan sosial, tercipta<br />

ruang kesadaran untuk tidak bersegera melekatkan stigma<br />

pada dia yang berbeda (the other) dan tergoda untuk berbaris<br />

meniadakannya.<br />

Sebagai bentuk, saya beranggapan puisi esai sangatlah<br />

terbuka. Apa yang dicapai Denny JA dalam Atas Nama Cinta<br />

adalah sebuah upaya pertama. Meski menarik, masih<br />

terbuka sekian banyak kemungkinan. Lomba Menulis <strong>Puisi</strong><br />

<strong>Esai</strong> yang diadakan Jurnal Sajak mengabarkan hal itu. 400-<br />

an lebih puisi esai (sama denngan 6000 puisi biasa)<br />

menyajikan garapan bentuk yang berbeda-beda, namun<br />

dengan spirit dan state of mind yang sama. Hasilnya di luar<br />

dugaan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perpuisian<br />

<strong>Indonesia</strong> ditemukan tema yang demikian beragam. Aku<br />

lirisnya pun bermacam-macam: anggota masyarakat punk,<br />

penari erotis, pramugara, anak koruptor yang galau,<br />

koruptor yang bahagia, pengagum presiden yang kecewa,<br />

orang Kubu, anggota masyarakat terasing, tokoh sejarah<br />

nasional, tokoh sejarah lokal, tokoh pemberitaan media<br />

massa, pencuri coklat, pembunuh keji, santri korban pelecehan,<br />

pelaku mistik, orang kota yang kesepian dan ingin<br />

bunuh diri, anggota etnis minoritas sekaligus pelaku<br />

342 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!