03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menikah dengannya karena paksaan ayah Dewi sendiri, dan<br />

tentu sewaktu awal dia berharap setelah menikah, dapat<br />

hilang cintanya kepada lelaki pujaannya, Albert dan sebaliknya<br />

mencintainya dengan sepenuh hati, jiwa dan raga. Tapi,<br />

kemudian Joko paham, bahwa istrinya itu tetap tidak dapat<br />

mencintainya!<br />

Lalu apa yang terjadi? Semakin pedih dan perih,<br />

manakala ia adalah seorang suami yang tak dapat memberi<br />

keturunan! Lelaki mana yang takkan sedih bila tak dapat<br />

membuktikan kelelakiannya dengan hadirnya anak di<br />

tengah keluarga dari rahim sang isteri atas buah hubungan<br />

suami-isteri? Dan, Joko pun sakit! Di tahun kesembilan sakit<br />

Joko semakin parah, dan akhirnya Dewi berhenti bekerja,<br />

dengan secerbis harapan untuk dapat merawat suaminya.<br />

Lalu, akankah cinta Dewi bertunas? Ternyata tidak! Tak<br />

putus-putus juga Dewi berdoa/Agar Joko kembali seperti<br />

sedia kala;/Meski ia sadar sepenuhnya/Bahwa itu bakti<br />

semata, bukan rasa cinta (hlm. 170).<br />

Kisah keras hati Dewi untuk tidak juga mencintai Joko<br />

semakin menggerus perasaan kita, dan sebaliknya mungkin<br />

tak habis pikir pula, bagaimana ia terus juga untuk mecintai<br />

Albert? Dan, Joko pun meninggal. Dewi di suatu malam<br />

berdoa, tetapi dia akui kepada Tuhan, ia telah gagal jatuh<br />

cinta kepada suaminya sendiri. Selanjutnya, ia menjanda.<br />

Ternyata, berubah sikap, mempunyai prinsip baru, ia takkan<br />

lagi patuh kepada ayahnya, sebaliknya akan menuruti jalannya<br />

sendiri, yang dalam hal ini hendak kembali menyatukan<br />

cintanya kepada Albert.<br />

Dewi bekerja lagi. Ia lagi-lagi mengenang kisah cinta<br />

manisnya bersama Albert dan sampai perpisahan yang<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

149

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!