03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

namamu di sana. Awalnya kupikir nama Denny JA adalah<br />

penulis muda yang baru merilis buku. Pikiranku langsung<br />

mengabsen nama-nama penyair muda yang kuingat dan<br />

pernah kubaca di koran Minggu. Maklum, koran Minggu<br />

hingga saat ini banyak dijadikan parameter sekaligus<br />

silaturahmi antarsastrawan. Ternyata namamu masih asing<br />

di laci ingatan sastrawi-ku. Di cover buku, endorsment<br />

Sapardi Djoko Damono ikut menghiasi. "Sastrawan yang<br />

beruntung bisa mendapatkan endorsment Sapardi. Aku saja,<br />

mahasiswanya, yang sudah minta beberapa bulan, tak juga<br />

kunjung datang endorsment darinya untuk kumpulan<br />

cerpenku." Aku membatin. Belum lagi ketika menilik<br />

komentar-komentar di belakang buku dengan segudang<br />

nama tenar. Jelaslah, ini bukan penyair muda yang baru<br />

nongol mengenalkan nama. Ini adalah Denny JA yang<br />

mungkin sedang membersihkan diri dari dunia politik.<br />

Denny JA yang dirahmati Allah, sebagai seorang pembaca<br />

yang ulung, mungkin dirimu pernah membaca pernyataan<br />

Muhammad Iqbal yang terkenal, "Bangsa-bangsa lahir<br />

dari jantung para penyair, menjadi makmur atau mati di<br />

tangan politikus." Sebagai pembaca antologi puisi Atas Nama<br />

Cinta, sudah sewajarnya aku mengaitkan dirimu dengan<br />

statement Iqbal ini, karena dalam pelbagai aspek, ada<br />

kecenderungan dirimu berkaitkelindan dengan dua kutub<br />

tersebut. Pertanyaan yang menguak dalam pikiranku dan<br />

mungkin mengerak dalam pikiran pembaca yang mengenalmu<br />

mungkin tak jauh beda: mengapa dirimu menulis buku<br />

puisi, setelah sekian lama dikenal publik dengan predikat<br />

yang lebih populis? Tentu pertanyaan ini bisa dijawab dengan<br />

130 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!