03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang tak direguknya/ Dada mana yang tak diperasnya?/<br />

Bidang riap berbulu hitam/ Ruas tulangnya panjangpanjang/<br />

Telah terbenam beratus perempuan/ Di wajahnya<br />

yang tegap. 9<br />

Dilihat dari tradisi puisi <strong>Indonesia</strong> dan puisi dunia,<br />

kelima sajak panjang Denny JA dapatlah dimasukkan ke<br />

dalam kelompok balada, khususnya balada literer sebagaimana<br />

diperkenalkan oleh Franscois Villon di Prancis abad<br />

14-15, yang berbeda dari balada rakyat yaitu jenis balada<br />

yang mengisahkan kembali folklor dalam bentuk puisi. Patut<br />

dikemukakan bahwa sekalipun mengambil bentuk balada,<br />

kelima sajak panjang ini memusatkan perhatian bukan pada<br />

riwayat dan perjalanan hidup para aktor liris, melainkan<br />

mengambil sebagai pokok konflik batin yang diderita para<br />

aktor liris dalam menghadapi diskriminasi yang menimpa<br />

mereka dan harus mereka hadapi. Dengan lain perkataan,<br />

penyair pun kadangkala tak dapat menghindar dari persoalan<br />

sosial yang menimpa masyarakatnya, dan akhirnya tak bisa<br />

lagi mengisolasi puisi dari keterlibatan yang langsung dalam<br />

tanggung jawab sosial.<br />

Dalam kelima sajaknya, Denny JA dengan tegas<br />

memilih untuk berpihak pada para korban diskriminasi, dan<br />

seakan menitipkan protes, simpati, dan tekadnya melawan<br />

arus ketidakadilan melalui suara para aktor liris, dan merasa<br />

memikul tanggung jawab untuk melakukan advokasi<br />

terhadap mereka yang tidak diperlakukan sama dan setara<br />

di depan hukum. Para aktor liris ini seakan ditakdirkan untuk<br />

berhadapan dengan hambatan yang tak dapat disingkirkan<br />

9<br />

Ajip Rosidi, Cari Muatan, Jakarta, Balai Pustaka, 1998, hal. 67.<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!