03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

puisi esai Gaus seharusnya dipandang sebagai usaha<br />

menghidupkan kembali cerita (fiksi) dalam puisi kita hari<br />

ini dan di masa yang akan datang.<br />

Telah dikatakan bahwa puisi esai secara sadar dan langsung<br />

menautkan fiksi dengan fakta. Dan dalam puisi esai,<br />

fakta dimaksud adalah fakta atau fenomena sosial. Maka<br />

puisi esai pada dasarnya adalah puisi sosial. Pada titik ini<br />

gagasan puisi esai mengandung arti penting lain lagi, yaitu<br />

membawa puisi ke tengah gelanggang masalah sosial, dan<br />

sebaliknya membawa masalah-masalah sosial ke jantung<br />

puisi. <strong>Puisi</strong> esai Gaus jelas mengangkat tema-tema sosial,<br />

berkaitan dengan masalah pendidikan, politik, ketegangan<br />

sosial baik inter maupun antaragama, serta diskriminasi<br />

etnis. Kiranya tak perlu dikemukakan lebih jauh soal arti<br />

penting membicarakan tema-tema besar tersebut: pada taraf<br />

apa pun, semua isu itu menuntut perhatian dan kepedulian<br />

kita, termasuk lewat puisi.<br />

Beberapa Masalah Teoritis<br />

Akhirnya kita sampai pada arti penting puisi esai Gaus<br />

pada aspek teoritis puisi esai itu sendiri. Bahkan pada hemat<br />

saya, pada titik inilah terletak sumbangan penting puisi esai<br />

Gaus, yaitu mengingatkan sekaligus menguji dasar-dasar<br />

teoritis konsep puisi esai yang tampak menyederhanakan<br />

hubungan fakta dan fiksi. 11<br />

Telah dikatakan bahwa puisi esai adalah sebuah ekspe-<br />

11<br />

Tentang batas-batas fakta dan fiksi, atau fiksi dan non-fiksi, lihat misalnya Aart<br />

van Zoest, Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik (Jakarta: Intermasa, 1980),<br />

dan Ignas Kleden, Sastra <strong>Indonesia</strong> dalam Enam Pertanyaan: <strong>Esai</strong>-esai Sastra<br />

dan Budaya (Jakarta: Grafiti, 2004), khususnya h. 405-456. 1966<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

279

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!