Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta
Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta
Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Suttapiṭaka Jātaka I<br />
tua Bodhisatta yang juga merasa ketakutan seperti burung<br />
lainnya, segera terbang pergi, meninggalkan anak mereka.<br />
Sambil berbaring di dalam sarang, Bodhisatta menjulurkan<br />
lehernya dan melihat kobaran api yang sedang menjalar ke<br />
arahnya, berpikir, “Jika saya mempunyai kekuatan untuk<br />
menggerakkan sayap dan terbang, saya akan segera terbang ke<br />
tempat yang aman; atau jika saya mampu untuk menggerakkan<br />
kaki dan berjalan, saya akan berlari pergi. Lebih jauh lagi, kedua<br />
orang tuaku, karena cengkeraman rasa takut terhadap kematian,<br />
telah pergi untuk menyelamatkan diri mereka, meninggalkan<br />
saya sendirian di tempat ini. Tidak ada pelindung maupun<br />
penolong bersama dengan saya saat ini. Apa yang harus saya<br />
lakukan?”<br />
Kemudian pikiran ini terlintas di benaknya : — “Di dunia<br />
ini terdapat apa yang disebut kekuatan dari sila, dan yang<br />
berhubungan dengan kekuatan kebenaran. Ini adalah tentang Ia<br />
yang telah mencapai kesempurnaan di kehidupan yang lampau,<br />
yang mencapai penerangan sempurna di bawah pohon Bodhi,<br />
yang telah mencapai pembebasan melalui moralitas (sila),<br />
pemusatan pikiran (samadhi), dan kebijaksanaan (paññā), juga<br />
memiliki pengetahuan (penilikan) batin akan akan pembebasan<br />
tersebut; [214] Ia yang dipenuhi dengan kebenaran, belas kasih,<br />
cinta kasih dan kesabaran; Ia yang mencintai semua makhluk;<br />
yang disebut oleh para manusia sebagai Buddha Yang Maha<br />
Tahu. Ada kekuatan dalam semua sifat yang telah mereka<br />
menangkan. Saya juga telah mencapai satu kebenaran; Saya<br />
percaya akan prinsip tunggal dari alam ini. Karena itu, saya akan<br />
membangkitkan pikiran terhadap Buddha di kehidupan yang<br />
Suttapiṭaka Jātaka I<br />
lampau, dan kekuatan yang Mereka miliki, dan mempertahankan<br />
keyakinan yang membuatku menyentuh prinsip-prinsip alam;<br />
Melalui kekuatan kebenaran, kobaran api itu akan mundur,<br />
menyelamatkan saya dan sisa-sisa burung lainnya.”<br />
Karena itu, dikatakannya : —<br />
Ada hasil baik yang tersimpan dalam kebaikan di dunia<br />
ini; ada kebaikan, belas kasih, kehidupan yang suci.<br />
Dengan demikian, akan saya ucapkan pernyataan<br />
kebenaran yang tidak tertandingi.<br />
Ingatlah akan kekuatan keyakinan, dan curahkan<br />
perhatian pada mereka yang telah berhasil di kehidupan<br />
yang lampau,<br />
memiliki keyakinan yang kuat pada kebenaran, sebuah<br />
pernyataan kebenaran saya ucapkan.<br />
Bodhisatta merenungkan kualitas baik dari para Buddha<br />
di kehidupan yang lampau, menunjukkan kekuatan kebenaran<br />
atas nama keyakinan sejati akan dirinya, mengulangi syair<br />
berikut ini:<br />
Dengan sayap yang belum bisa terbang, dengan kaki<br />
yang belum bisa berjalan, ditinggalkan oleh orang tua, di<br />
sinilah saya terbaring!<br />
Oleh karena itu saya memohon kepadamu, raja api yang<br />
menakutkan, Jātaveda, untuk berbalik dan pergi!<br />
203<br />
204