22.11.2014 Views

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Suttapiṭaka Jātaka I<br />

menyatakan kepada mereka tentang niatnya untuk menemui<br />

Sang Guru dan mengundang salah seorang bhikkhu untuk<br />

datang sebagai pembimbing mereka atas ajaran Beliau. Siapa di<br />

antara kedelapan puluh siswa utama (Mahāsavāka) yang mereka<br />

pilih? Setelah berdiskusi bersama, para wanita itu secara<br />

kompak memilih Thera Ananda 172 , yang memiliki gelar sang<br />

Bendahara Dhamma. Maka raja menemui Sang Guru dan<br />

dengan sopan menyapa Beliau sebelum duduk di satu sisi,<br />

setelah itu menyampaikan keinginan para istrinya, dan juga<br />

harapan dirinya sendiri, bahwa mungkin Thera Ānanda berkenan<br />

menjadi guru mereka. Setelah Sang Guru setuju untuk<br />

mengirimkan Ānanda, para istri raja mulai secara teratur diajari<br />

oleh thera tersebut, dan mereka belajar Dhamma darinya.<br />

Suatu hari, permata yang menghiasi ikat kepala raja<br />

hilang. Saat mendengar berita kehilangan itu, raja mengundang<br />

semua menterinya dan meminta mereka untuk menahan semua<br />

orang yang memasuki tempat tersebut dan mencari permata itu.<br />

Maka para menteri menggeledah semua orang, wanita dan<br />

semuanya, untuk mencari permata yang hilang, hingga semua<br />

orang ketakutan setengah mati; namun mereka tidak<br />

mendapatkan jejak apa pun. Hari itu, Ānanda muncul di istana,<br />

menemukan para istri raja terlihat kesal, padahal selama ini<br />

mereka sangat gembira saat ia mengajari mereka. “Apa yang<br />

membuat kalian terlihat seperti ini hari ini?” tanya thera tersebut.<br />

“Oh, Bhante,” kata mereka, “raja kehilangan permata yang<br />

172<br />

Ānanda mempunyai ‘pandangan lebih lanjut atas pertanyaan kaum wanita.’ Ia yang<br />

membujuk Sang Buddha yang pada awalnya keberatan untuk menerima para wanita menjadi<br />

anggota Sanggha, seperti yang tercatat dalam Vinaya (S.B.E.XX,320.)<br />

521<br />

Suttapiṭaka Jātaka I<br />

menghiasi ikat kepalanya; dan atas perintahnya, para menteri<br />

membuat semua orang khawatir, wanita dan semuanya,<br />

ketakutan setengah mati, dengan tujuan menemukan permata<br />

tersebut. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami,<br />

karenanya kami sangat sedih. “Jangan memikirkan hal itu lagi,”<br />

kata thera tersebut untuk menenangkan mereka, setelah itu ia<br />

pergi menemui raja. Duduk di tempat duduk yang telah<br />

dipersiapkan untuknya, thera tersebut menanyakan apakah<br />

benar raja kehilangan permatanya. “Benar sekali, Bhante,” jawab<br />

raja. “Dan masih belum dapat ditemukan?” “Saya telah membuat<br />

semua penghuni istana ketakutan setengah mati, dan saya<br />

masih belum dapat menemukannya.” “Ada satu cara, Paduka,<br />

untuk menemukannya, tanpa membuat orang ketakutan<br />

setengah mati.” “Cara apakah itu, Bhante?” “Dengan pemberian<br />

utasan, Paduka.” “Pemberian utasan? Apakah itu?” “Kumpulkan<br />

semua, Paduka, orang-orang yang engkau curigai, berikan<br />

secara pribadi masing-masing dari mereka secara terpisah<br />

seutas jerami, atau segumpal tanah liat, katakan ‘Bawa ini dan<br />

letakkan di tempat anu saat subuh besok’. Orang yang<br />

mengambil permata itu akan meletakkannya di dalam jerami atau<br />

tanah liat, dengan demikian permata itu akan kembali. Jika<br />

kembali di hari pertama, sangat baik. Jika tidak, hal yang sama<br />

harus dilakukan pada hari kedua dan ketiga. Dengan cara<br />

demikian, banyak orang terhindar dari ketakutan sementara<br />

engkau dapat menemukan permatamu kembali.” Dengan katakata<br />

tersebut sang thera pamit.<br />

Mengikuti nasihat tersebut, raja membuat utasan jerami<br />

dan tanah liat dibagi keluar selama tiga hari berturut-turut; namun<br />

522

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!