Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta
Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta
Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Suttapiṭaka Jātaka I<br />
menyamar sebagai petani,” seru mereka, dan menangkap ketiga<br />
orang itu sebagai tahanan kepada Raja Kosala. Setelah<br />
beberapa waktu, datanglah seorang wanita ke istana raja, yang<br />
dengan ratapan yang keras, memohon, “Berikan pakaian<br />
(pelindung).” Mendengar ratapannya, raja memerintahkan agar<br />
sebuah pakaian diberikan kepadanya; tetapi ia menolaknya,<br />
dengan mengatakan bahwa bukan itu yang ia maksudkan. Maka<br />
pelayan raja menghadap raja dan mengatakan bahwa apa yang<br />
diinginkan wanita itu bukan pakaian, tetapi seorang suami. 119<br />
Lantas raja menyuruh agar wanita itu dibawa ke hadapannya dan<br />
menanyakannya apakah benar yang ia maksudkan adalah<br />
seorang suami.<br />
“Benar, Maharaja,” jawabnya, “karena seorang suami<br />
adalah pelindung sejati seorang wanita, dan jika ia yang tidak<br />
mempunyai seorang suami—walaupun ia memakai pakaian yang<br />
berharga seribu keping uang—tetap seperti telanjang dan tidak<br />
berpakaian.”<br />
(Dan untuk menguatkan kebenaran ini, Sutta berikut ini<br />
sebaiknya diucapkan di sini: —<br />
Seperti kerajaan tanpa raja, seperti sungai yang<br />
Kekeringan,<br />
Seorang wanita akan terlihat seperti telanjang dan tidak<br />
Berpakaian,<br />
Yang meskipun sudah mempunyai sepuluh saudara,<br />
masih kurang seorang pasangan.)<br />
Suttapiṭaka Jātaka I<br />
Merasa senang dengan jawaban wanita itu, raja bertanya<br />
apa hubungan ketiga tahanan tersebut dengannya. Dan ia<br />
berkata bahwa satu adalah suaminya, satu adalah saudaranya,<br />
dan satunya lagi adalah anaknya. “Baiklah, untuk menunjukkan<br />
kemurahan hatiku,” kata raja, “saya akan memberikan salah satu<br />
dari mereka untukmu. Siapa yang akan engkau pilih?”<br />
“Maharaja,” jawabnya, “jika saya hidup, saya bisa mendapatkan<br />
seorang suami dan anak yang lain; tetapi, karena kedua orang<br />
tua saya telah meninggal, saya tidak pernah bisa mendapatkan<br />
saudara yang lain. Karena itu, berikanlah saudaraku kepada<br />
saya, Maharaja.” Merasa senang dengan jawaban wanita itu, raja<br />
membebaskan ketiga pria itu. Demikianlah satu wanita ini<br />
mampu menyelamatkan ketiga pria itu dari bahaya.<br />
Ketika hal ini diketahui oleh para bhikkhu, mereka<br />
memuji wanita tersebut di Balai Kebenaran saat Sang Guru<br />
masuk ke dalam balai tersebut. Setelah mengetahui apa yang<br />
sedang mereka bicarakan, beliau berkata, “Ini bukan pertama<br />
kalinya, para Bhikkhu, bahwa wanita ini telah menyelamatkan<br />
ketiga orang tersebut dari bahaya; ia melakukan hal yang sama<br />
pada kehidupan yang lampau.” Setelah mengucapkan kata-kata<br />
tersebut, beliau menceritakan kisah kelahiran lampau ini.<br />
____________________<br />
Pada suatu ketika Brahmadatta memerintah di Benares,<br />
tiga orang pria sedang membajak (tanah) di daerah pinggiran<br />
sebuah hutan, dan semua hal terjadi seperti cerita sebelumnya.<br />
119<br />
Cf. ‘femme couverte’ yang artinya wanita dengan status nikah, di bawah perlindungan<br />
suami.<br />
375<br />
376