22.11.2014 Views

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Suttapiṭaka Jātaka I<br />

menjelaskan tentang kelahiran tersebut dengan berkata,<br />

“Kāpilāni 110 adalah ibu di masa itu, Mahā-Kassapa adalah ayahnya,<br />

Ānanda adalah siswa itu dan Saya sendiri adalah guru<br />

tersebut.”<br />

Suttapiṭaka Jātaka I<br />

dewasa, ia menguasai semua keahlian; ketika ayahnya<br />

meninggal, ia menjadi seorang raja, ia terbukti merupakan<br />

seorang raja yang adil. Ia selalu bermain dadu dengan<br />

pendetanya. Saat melemparkan dadu emas ke meja perak, ia<br />

akan menyanyikan syair yang membawa keberuntungan ini : —<br />

No.62.<br />

AṆḌABHŪTA-JĀTAKA<br />

Merupakan sifat alam bahwa sungai berkelok,<br />

Hutan merupakan kumpulan dari pepohonan;<br />

Jika diberi kesempatan, wanita akan melakukan<br />

kesalahan.<br />

“Dengan mata tertutup, seorang pemain kecapi,” dan<br />

seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di<br />

Jetawana, mengenai seorang bhikkhu lain yang merasa gelisah<br />

akan nafsu indriawinya.<br />

Tanya Sang Guru, “Benarkah laporan itu bahwa engkau<br />

adalah orang yang merasa gelisah karena nafsu indriawi,<br />

Bhikkhu?”<br />

“Benar,” jawabnya.<br />

“Bhikkhu, seorang wanita tidak bisa dijaga; di kehidupan<br />

yang lampau, orang bijaksana yang melindungi seorang wanita<br />

sejak ia lahir, gagal untuk menjaganya dengan aman.” Setelah<br />

mengucapkan kata-kata tersebut, Beliau menceritakan kisah<br />

kelahiran lampau ini.<br />

____________________<br />

Sekali waktu ketika Brahmadatta memerintah di Benares,<br />

Bodhisatta terlahir sebagai putra dari seorang raja. Setelah<br />

110<br />

Sejarahnya diberikan di J.R.A.S.1893,hal 783.<br />

343<br />

[290] Baris-baris tersebut selalu membuat raja<br />

memenangkan permainan. Pendeta itu selalu kalah dalam<br />

permainan yang jujur tersebut. Akhirnya ia kehilangan setiap<br />

uang yang ia miliki di dunia ini. Dengan tujuan menyelamatkan<br />

diri dari kehancuran total, ia memutuskan untuk mencari seorang<br />

gadis yang masih kecil, yang belum pernah bertemu dengan pria<br />

lain, kemudian menjaganya terkunci di dalam rumahnya.<br />

“Karena,” pikirnya, “saya tidak dapat menjaga seorang gadis<br />

yang telah bertemu dengan lelaki lain, saya harus mengambil<br />

seorang bayi perempuan yang baru lahir, dan menjaganya tetap<br />

di bawah pengawasan saya selama ia tumbuh dewasa.<br />

Mengawasinya seketat mungkin sehingga tidak ada yang bisa<br />

mendekatinya, dan ia benar-benar hanya mengenal seorang<br />

lelaki saja. Kemudian saya akan menang dari raja tersebut dan<br />

menjadi kaya.” Ia sangat pintar meramal, melihat seorang wanita<br />

miskin yang akan segera melahirkan, dan mengetahui bayi<br />

tersebut adalah anak perempuan, ia memberi uang pada wanita<br />

344

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!