22.11.2014 Views

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

Jataka Vol.I PDF - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Suttapiṭaka Jātaka I<br />

Keesokan harinya para bhikkhu berkumpul bersama<br />

membicarakan kejahatan Ajātasattu atas pembunuhan terhadap<br />

keluarganya sendiri, berkenaan dengan Devadatta yang jahat<br />

dan penuh keburukan, yang didukung olehnya, yang telah<br />

menghilangkan nibbana bagi dirinya dan Devadatta juga yang<br />

menyebabkan kehancuran sang raja. Pada saat itu, Sang<br />

Buddha masuk ke dalam Balai Kebenaran dan menanyakan apa<br />

yang menjadi topik pembicaraan mereka. Setelah diberitahu oleh<br />

mereka, Sang Guru berkata, “Ini bukan pertama kalinya, para<br />

Bhikkhu, Ajātasattu menderita karena mendukung orang yang<br />

penuh keburukan; tetapi juga kelakuan yang sama pada<br />

kehidupan yang lampau membuat ia kehilangan nyawanya.”<br />

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Beliau menceritakan<br />

kisah kelahiran lampau ini.<br />

____________________<br />

Sekali waktu ketika Brahmadatta memerintah di Benares,<br />

Bodhisatta terlahir kembali dalam sebuah keluarga brahmana<br />

yang kaya. Setelah tumbuh dewasa, ia belajar di Takkasilā,<br />

tempat ia menerima pendidikan yang lengkap. Di Benares, ia<br />

merupakan seorang guru yang sangat terkenal dan mempunyai<br />

lima ratus orang brahmana muda sebagai muridnya. Di antara<br />

mereka, terdapat satu orang yang bernama Sañjiva, yang oleh<br />

Bodhisatta diajarkan satu mantra untuk membangkitkan kembali<br />

yang telah meninggal. Walaupun anak muda ini diajari mantra<br />

tersebut, ia tidak mempelajari mantra balasannya. Bangga<br />

dengan kekuatan barunya, ia pergi bersama teman-temannya<br />

sesama murid ke dalam hutan untuk mengumpulkan kayu, dan<br />

tiba di tempat dimana terdapat seekor harimau yang telah mati.<br />

Suttapiṭaka Jātaka I<br />

“Lihat bagaimana saya akan menghidupkan kembali<br />

harimau ini,” katanya.<br />

“Engkau tidak akan bisa,” kata mereka.<br />

“Perhatikan baik-baik, kalian akan melihat saya<br />

melakukan hal itu.”<br />

“Baiklah, jika engkau memang mampu, lakukanlah,” kata<br />

mereka dan segera memanjat ke sebatang pohon.<br />

Kemudian Sañjiva mengucapkan mantranya dan<br />

memukul harimau tersebut dengan pecahan barang yang terbuat<br />

dari tanah. Harimau tersebut bangkit dan secepat kilat menerkam<br />

Sañjiva kemudian menggigit kerongkongannya, membunuhnya<br />

seketika itu juga. Kematian menimpa harimau tersebut di saat<br />

dan tempat itu, kematian juga menimpa Sañjiva di tempat yang<br />

sama. Maka keduanya terbaring berdampingan, mati di sana.<br />

Para brahmana muda itu mengambil kayu mereka dan<br />

kembali ke tempat gurunya untuk menceritakan hal tersebut.<br />

“Murid-muridku yang terkasih,” katanya, “lihat di sini bagaimana<br />

karena menunjukkan dukungan kepada ia yang penuh kejahatan<br />

dan menghormati apa yang tidak seharusnya dihormati, ia<br />

membawa semua malapetaka ini muncul bagi dirinya sendiri.”<br />

Setelah berkata demikian, ia mengucapkan syair berikut ini : —<br />

[511] Berteman dengan seorang penjahat, membantunya<br />

dalam memenuhi keperluannya;<br />

Maka, seperti harimau yang dihidupkan kembali oleh<br />

Sañjiva ini, ia akan langsung memangsamu dalam rasa<br />

sakitmu.<br />

733<br />

734

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!