07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

Organisasi Eksklusif<br />

Selain tumbuh dengan cepat, GIA juga menjadi sebuah<br />

organisasi eksklusif yang terlibat dalam perang total terhadap<br />

rezim berkuasa. Awalnya GIA adalah pasukan milisi bersenjata<br />

gabungan yang tersebar setidaknya di sembilan daerah, di mana<br />

setiap daerah dipimpin oleh seorang amir (atau komandan) yang<br />

telah ditunjuk. Jumlah anggota masing-masing kelompok ini<br />

berkisar antara 20 sampai 300 militan. 16 Beberapa di antaranya<br />

awalnya diorganisasikan dalam sel-sel kecil di daerah perkotaan,<br />

namun kemudian melarikan diri ke daerah pegunungan di<br />

mana di sana mereka membuat kemah-kemah di gua-gua dan<br />

membuat terowongan-terowongan bawah tanah sebagai tempat<br />

perlindungan, dan tempat penyimpanan bahan-bahan logistik.<br />

Semua kelompok dan perorangan yang hendak bergabung<br />

dengan GIA harus menyatakan diri tunduk kepada tradisi<br />

Salafiyah dan menarik diri dari bidah-bidah yang selama ini<br />

dilakoninya. Berbeda dari FIS yang mengakomodasi beragam<br />

kecenderungan paham keagamaan seperti Jazaira, Salafi, dan<br />

Afghan, GIA memaksa anggota kelompok Jazaira dan Takfir<br />

untuk meninggalkan pandangan-pandangannya yang lama<br />

dan menjadi bagian dari kelompok GIA. GIA juga menolak<br />

bergabung dengan FIS dan menyatakan dengan jelas bahwa<br />

kelompoknya bukanlah sayap militer FIS. Di samping secara<br />

simbolik mengangkat Abbasi Madani dan Ali Belhaj sebagai<br />

dewan penasihatnya, GIA dengan tanpa ragu-ragu menentang<br />

strategi perjuangan melalui pemilu yang dilakukan FIS<br />

dan menekankan bahwa bersatunya GIA didasarkan pada<br />

134<br />

| Mohammed M. Hafez

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!