07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

para ulama publik, para mufti (ahli hukum <strong>Islam</strong>), dan para<br />

imam (pemimpin ibadah), “<strong>Islam</strong> resmi” telah kehilangan<br />

kredibilitas di kalangan komunitas-komunitas yang tidak<br />

puas dan termarginalkan. Kelompok-kelompok ini sering<br />

kali menoleh pada <strong>Islam</strong> “populer” dan para pemimpin<br />

terkemuka komunitas, termasuk pada aktivis <strong>Islam</strong>. Untuk<br />

memaksimalkan akses ke penduduk yang tidak puas ini,<br />

kalangan <strong>Islam</strong>is dalam banyak kasus mencampurkan tematema<br />

keagamaan dengan elemen-elemen non-keagamaan<br />

untuk mendapatkan dukungan luas di kalangan mereka yang<br />

sekadar menginginkan perubahan dari status quo ketimbang<br />

suatu perubahan <strong>Islam</strong>i. Meriem Vergès (1997), misalnya,<br />

memperlihatkan bagaimana Front Penyelamatan <strong>Islam</strong><br />

(FIS) di Aljazair secara strategis memandang dirinya sendiri<br />

sebagai ahli waris jubah revolusioner perang kemerdekaan.<br />

Dengan menggunakan bahasa dan simbol-simbol revolusi,<br />

FIS berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai suatu<br />

perluasan alamiah dari perjuangan tersebut, sambil mengutuk<br />

rezim sebagai perampas memori historis Aljazair. Dalam<br />

kondisi-kondisi politik yang kurang menguntungkan,<br />

kalangan <strong>Islam</strong>is mungkin menghindari untuk mengutuk<br />

sebuah rezim secara terbuka, dan sebaiknya menciptakan<br />

“bingkai-bingkai klandestin (bawah tanah)” melalui situssitus<br />

sosial yang aman yang bisa terhindar dari pengawasan<br />

negara (Tehami, 1998).<br />

Penggunaan pembingkaian oleh kelompok-kelompok<br />

<strong>Islam</strong> tersebut mencerminkan komponen-komponen budaya<br />

78<br />

| Quintan Wiktorowicz

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!