07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

dalam maupun di luar Aljazair kecuali jika mereka (anggota<br />

FIS) bertobat.” Serangkaian peringatan dan ancaman ini<br />

mencapai puncaknya dengan pengumuman terang-terangan<br />

untuk berperang melawan AIS pada 4 Januari 1996. 18<br />

Bingkai Anti-Sistem<br />

Orientasi eksklusif GIA berjalan seiring dengan bingkai<br />

anti-sistem organisasi tersebut. Meskipun kudeta militer<br />

tahun 1992 merupakan tenaga pendorong bagi perjuangan<br />

bersenjata, para pemimpin GIA menggambarkan jihad sebagai<br />

perjuangan melawan kemurtadan, kekafiran, dan penguasa<br />

yang tiran. Lebih jauh, GIA tidak membuat pembedaan di<br />

antara orang-orang Aljazair selain kelompok GIA sendiri.<br />

Siapa pun yang mendukung penguasa dengan cara apapun<br />

(bahkan melalui persetujuan diam-diam) dianggap sebagai<br />

orang murtad, kafir dan tiran, di mana konsekuensinya adalah<br />

kematian.<br />

Berbeda dari FIS/AIS, maklumat-maklumat GIA jarang<br />

sekali merujuk kepada kasus kudeta militer tahun 1992.<br />

Bahkan, lebih jauh, GIA juga menampik bahwa perjuangannya<br />

adalah reaksi terhadap kudeta tersebut. 19 Sebaliknya, GIA<br />

melihat jihad yang dilakukannya sebagai bagian dari<br />

perjuangan yang lebih luas untuk membebaskan dunia <strong>Islam</strong><br />

dari para penguasa yang tidak <strong>Islam</strong>i dan untuk menegakkan<br />

“Hukum Tuhan”. Abdelhaq Layada, pemimpin pertama GIA,<br />

mengungkapkan:<br />

Dari Peminggiran ke Pembantaian |<br />

137

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!