07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

Pemilihan pada 1995 menunjukkan hasil yang tidak<br />

jauh berbeda, namun dengan sebab yang sama sekali berbeda.<br />

Oposisi, termasuk Ikhwanul muslimun, tidak memboikot<br />

pemilihan kali ini. Namun, sebelum dua ronde pemilihan<br />

itu, negara melakukan serangkaian penahanan terhadap<br />

ratusan wakil dan kader Ikhwanul Muslimun untuk mencegah<br />

mereka melakukan kampanye yang efektif—pada dasarnya<br />

untuk mencegah kandidat mereka ikut dalam pemilihan. 13<br />

Beberapa hari menjelang pemilihan, negara menjatuhkan vonis<br />

penjara tiga sampai lima tahun kepada 54 anggota Ikhwanul<br />

Muslimun (al-Shawkabi, 1995). Sebagai hasilnya, hanya 1<br />

dari 150 kandidat Ikhwanul Muslimun yang dapat masuk ke<br />

Majelis Rakyat, dan dia pun dipecat pada 1996 dengan alasan<br />

menjadi anggota organisasi ilegal.<br />

Tiadanya oposisi sejati dalam majelis nasional pada<br />

1990-an berarti bahwa badan legislatif pada akhirnya tidak<br />

lebih dari sekadar sekretaris legal badan eksekutif, yang<br />

mengesahkan aturan rezim dengan cepat dan tanpa tanya<br />

lagi. Salah satu ilustrasi dari tindakan subversif ini adalah<br />

munculnya undang-undang 100 pada 1993. UU ini mengatur<br />

pemilihan asosiasi profesional yang diharapkan agar mereka<br />

menjadi wakil sah konstituen mereka. Namun, dalam praktik,<br />

hal itu dipandang secara luas sebagai cara untuk mencegah<br />

hegemoni kaum <strong>Islam</strong>is di dalam asosiasi (al-Shourbaji, 1994).<br />

UU itu mengharuskan sedikitnya 50 persen dari anggota ikut<br />

mencoblos agar hasil pemilihan dapat dianggap sah, sebuah<br />

aturan yang merugikan gerakan <strong>Islam</strong>, mengingat mereka<br />

Kekerasan Sebagai Bentuk Perlawanan |<br />

189

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!