07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

yakni untuk memurnikan masyarakat sebelum memulai<br />

konfrontasi. Semakin disadari bahwa jika Ikhwanul Muslimun<br />

tidak bergabung dalam Intifada, ia akan kehilangan legitimasi<br />

politik dalam masyarakat Palestina.<br />

Perseteruan ideologis yang beririsan dengan konflik<br />

kelasdi samping tekanan sosial yang meningkatakhirnya<br />

bermuara pada kudeta oleh strata menengah Ikhwanul<br />

Muslimun terhadap para pemimpinnya. Hasilnya adalah<br />

pembentukan Hamas. Pada intinya, pembentukan Hamas<br />

merupakan suatu kudeta internal di tubuh Ikhwanul<br />

Muslimun yang mendorong kader strata menengah ke<br />

garda depan dari gerakan <strong>Islam</strong>is Palestina dan mendesak<br />

kepemimpinan lama ke posisi yang lebih pinggiran (Abu Amr,<br />

1994: 67-68, 134).9 Hamas dengna cepat mengambil alih mantel<br />

kepemimpinan lembaga-lembaga Ikhwanul Muslimun. Hamas<br />

bukan mencerminkan pemisahan dari Ikhwanul Muslimun,<br />

melainkan reorganisasi dengan nama dan misi baru.<br />

Teori Gerakan Sosial yang Diterapkan kepada Hamas<br />

Dalam sub-bab ini, saya menerapkan dasar-dasar Teori<br />

Gerakan Sosial (TGS) pada Hamas untuk memperlihatkan<br />

bahwa TGS dapat mengungkap dinamika Hamas dan bahwa<br />

Hamas pada dasarnya adalah sebuah organisasi gerakan sosial<br />

(OGS).<br />

Hamas Sebagai Gerakan Sosial |<br />

285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!