07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

kerugian berkelanjutan, maka ada kecenderungan besar<br />

untuk mengambil risiko mengurangi kerugian itu. Kriesi dan<br />

kawan-kawannya (1995: 40) membuat pernyataan senada:<br />

ketika represi mengancam dengan sangat buruk kemampuan<br />

para menentang untuk menancapkan pengaruhnya di masa<br />

depan, “ongkos dari aksi kolektif turun secara relatif terhadap<br />

mahalnya ongkos dari berdiam diri saat ini.” Dalam situasi<br />

semacam itu, organisasi gerakan akan memilih untuk melawan<br />

balik “meski yang diharapkan hanya untuk mencapai tak lebih<br />

dari keberlangsungan situasi sekarang atau bahkan sedikit<br />

lebih buruk dari situasi yang mungkin diramalkan.”<br />

Sasaran represi—baik selektif maupun serampangan—<br />

juga penting. Represi selektif mengondisikan gerakan ke<br />

arah strategi non-militan, sementara represi serampangan<br />

mendorong gerakan itu ke arah militansi. Represi selektif<br />

memberikan sinyal kepada pendukung dan simpatisan bahwa<br />

hanya “pembuat onar” yang dihukum, sehingga barang siapa<br />

yang dapat mengambil jarak tidak akan menjadi “korban”<br />

represi. Lebih dari itu, represi selektif tidak akan menciptakan<br />

“martir” dari para pendukung yang sebenarnya tidak<br />

mempunyai komitmen. Ini tidak berarti bahwa pendukung<br />

gerakan kekerasan revolusioner akan menghentikan militansi.<br />

Hal ini berarti bahwa represi selektif akan mengurangi<br />

kemampuan mereka meraih dukungan massa, yang pada<br />

gilirannya akan menyusutkan skala militansi mereka. Pada Bab<br />

3 buku ini, Lawson menunjukkan bahwa dukungan terhadap<br />

perlawanan dengan kekerasan di Bahrain pada 1990-an<br />

Kekerasan Sebagai Bentuk Perlawanan |<br />

181

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!