07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

selama ini mengambil keuntungan dari rendahnya jumlah<br />

pemilih, yang jarang sekali lebih besar dari 10 persen (Fahmy,<br />

1998). Begitu usulan UU itu sampai ke telinga mereka, oposisi<br />

menuntut agar masukannya disertakan dalam perumusan UU.<br />

Namun, pemerintah menolak dengan alasan bahwa UU itu<br />

sedang dibuat. Namun ternyata, pada 15 Februari, undangundang<br />

itu diusulkan ke parlemen dan disahkan dua hari<br />

kemudian. Begitu cepatnya UU kontroversial itu disahkan<br />

legislatif merupakan contoh mencolok kolusi antara eksekutif<br />

dan legislatif melawan oposisi (Qandil, 1995).<br />

Empat faktor dapat membantu menjelaskan pembalikan<br />

liberalisasi politik ini. Pertama, sepanjang 1980-an, Ikhwanul<br />

Muslimun mengambil keuntungan dari platform nasional untuk<br />

meningkatkan tuntutannya mengenai penerapan Syariah dan<br />

secara keras menentang kebijakan rezim berkuasa berkaitan<br />

dengan masalah kemanan nasional, perencanaan ekonomi,<br />

hubungan internasional, penggunaan metode penyiksaan dan<br />

kurangnya ruang demokrasi serta penghormatan hak asasi<br />

di Mesir (Radhi, 1990/1991; al-Tawil, 1992). Dengan menolak<br />

untuk memainkan peran mencolok di parlemen, Ikhwanul<br />

Muslimun menantang legitimasi rezim negara. Selama awal<br />

1980-an, Mubarak ingin mengonsolidasikan legitimasinya<br />

dengan memberi partai oposisi, terutama kalangan <strong>Islam</strong>,<br />

sebuah peluang untuk mengekspresikan diri melalui saluran<br />

kelembagaan sekaligus memperbaiki citra demokratis<br />

kepresidenan yang rusak oleh kelaliman Sadat dalam dua<br />

tahun terakhir menjelang pembunuhan atas dirinya. Pada awal<br />

190<br />

| Mohammed M. Hafez

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!