07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

melibas masjid-masjid, asosiasi informal, dan hidup Jamaah<br />

sendiri, sementara pemberontakan mereka mengeras. Pendek<br />

kata, pemberontakan <strong>Islam</strong> pada 1992 mungkin bersifat<br />

defensif dan ofensif sekaligus. Watak serampangan dari represi<br />

negara memberi kelompok <strong>Islam</strong>is justifikasi lebih jauh untuk<br />

memberontak (Hafez, 2003).<br />

Represi Serampangan Negara<br />

Militansi <strong>Islam</strong> pada 1990-an tidak mengundang respons<br />

negara yang terarah, melainkan represi yang bersifat brutal, keras<br />

dan serampangan. Represi negara berlaku tidak hanya untuk<br />

militan inti Jamaah dan Jihad <strong>Islam</strong>, tetapi juga pendukung,<br />

simpatisan, keluarga, dan siapa saja yang berjenggot dengan kumis<br />

tipis (lihat Human Right Watch, 1993; Amnesty International,<br />

1996). Jumlah penahanan pada 1990-an menunjukkan bahwa<br />

negara melempar jaring terlalu luas. 17 Antara 1992 dan 1997,<br />

lebih dari 47.000 orang ditahan, jumlah yang jelas lebih besar<br />

dibanding jumlah militan <strong>Islam</strong> yang aktif. Hanya pada<br />

1998 dan 1999 negara melepaskan lebih dari 7.000 tahanan<br />

ini sebagai tanggapan atas berakhirnya perlawanan dengan<br />

kekerasan (lihat al-Hayat, 27 April 1999). 18<br />

Sebagai tambahan dari penahanan massal, rezim mulai<br />

menggunakan taktik “penyanderaan”—mereka menahan<br />

keluarga dan kerabat, terutama istri, dari tersangka militan<br />

sampai si militan menyerahkan diri kepada penguasa (lihat<br />

Human Rights Watch, 1995). Mereka yang ditahan umumnya<br />

diperlakukan tidak baik dan disiksa. Seperti dikemukakan<br />

200<br />

| Mohammed M. Hafez

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!