07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

Tragedi terbesar umat <strong>Islam</strong> yang hidup pada masa sekarang<br />

adalah hancurnya kekhalifahan, di mana umat <strong>Islam</strong> hidup dalam<br />

kondisi yang abnormal dan tidak harmonis, yang disebabkan oleh<br />

pemisahan antara nilai-nilai yang luhur, keutamaan-keutamaan<br />

dan prinsip-prinsip yang dipercayai dengan kenyataan paganistik<br />

yang dipaksakan terhadapnya. (Dikutip dalam al-Tawil 1998, 79)<br />

Bagi GIA, perjuangan di Aljazair adalah bagian dari<br />

perjungan yang lebih luas melawan kaum murtad dan kafir.<br />

Dalam skema ini, GIA mengangap penguasa Aljazair sebagai<br />

kawan sukarela kaum kafir, dan tak ada satu pun anggota<br />

pemerintahan dan pegawai-pegawainya yang dianggap tidak<br />

berdosa. Dalam sebuah fatwa yang dikeluarkan 2 Desember<br />

1992, Layada mengungkapkan:<br />

Para pemimpin Aljazair pada masa sekarang, tanpa pengecualian,<br />

adalah kaum kafir. Para menteri mereka, tentara, dan pendukung<br />

serta siapapun yang bekerja untuk mereka dan menolong mereka<br />

atau siapa pun yang menerima mereka atau bungkam atas tindakan<br />

mereka, juga adalah orang kafir yang keluar dari keimanan.20<br />

Dalam sebuah maklumat anonim yang dikeluarkan pada<br />

13 September 1994, hari setelah Abassi Madani dilepaskan dari<br />

penjara dalam persiapan untuk negosiasi dengan penguasa,<br />

GIA mendeklarasikan bahwa mereka melawan negara “atas<br />

dasar kemurtadan dan bukan karena hal lain.” 21 Zitouni<br />

mengungkapkan dalam Hidayat Rab al-’Alamin (1995: 27)<br />

bahwa “GIA menganggap institusi negara Aljazair, mulai<br />

dari pegawai sampai menterinya, pengadilan, dewan legislatif<br />

dan parlemen, tentaranya, penjaga keamanaan dan polisinya<br />

adalah institusi murtad.”<br />

138<br />

| Mohammed M. Hafez

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!