07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

demikian lebih tidak terlacak oleh kontrol negara (Scott, 1990;<br />

Opp dan Gern, 1993; Schneider, 1995; Zuo dan Benford, 1995;<br />

Pfaff, 1996; Loveman, 1998; Zhao, 1998). Dalam analisisnya<br />

tentang “revolusi” 1989 di Eropa Timur, misalnya, Pfaff<br />

(1996: 99) menemukan bahwa dalam “masyarakat-masyarakat<br />

di mana negara hampir melenyapkan ruang publik yang<br />

terbuka dan organisasi yang independen dari kontrol rezim,<br />

ikatan-ikatan informal amat sangat penting. Ikatan jaringan<br />

yang sangat kuat memupuk identitas dan solidaritas kolektif,<br />

menyediakan organisasi dan kontak informal, dan memberikan<br />

informasi yang tidak tersedia bagi individu dengan cara lain.”<br />

Mengkaji persoalan mobilisasi yang sama dalam konteks<br />

masyarakat Cina yang represif, Zuo dan Benford (1995)<br />

menemukan bahwa gerakan mahasiswa Cina mengatasi<br />

rintangan serupa untuk melakukan mobilisasi dengan<br />

memanfaatkan jaringan-jaringan sosial, kelompok-kelompok<br />

studi kampus, serikat-serikat mahasiswa, jaringan-jaringan<br />

asrama mahasiswa, dan komunikasi-komunikasi informal,<br />

seperti pernyataan-pernyataan protes, yang semuanya<br />

mempermudah konstruksi sosial ketidakpuasan dan protes.<br />

Melihat watak otoritas <strong>Islam</strong> yang terdesentralisasi,<br />

pentingnya hubungan-hubungan sosial dan personalisme,<br />

dan represi politik dalam masyarakat-masyarakat Muslim,<br />

karya kesarjanaan tentang aktivisme <strong>Islam</strong> memiliki banyak<br />

sumbangan bagi studi tentang karakter informal (informalitas)<br />

dalam teori gerakan sosial. Di Yordania, misalnya, sejumlah<br />

aktivis <strong>Islam</strong> memanfaatkan jaringan-jaringan sosial informal<br />

64<br />

| Quintan Wiktorowicz

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!