07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

Penghilangan yang Disponsori Negara di Aljazair” (Februari 1998); Human<br />

Rights Watch, “Krisis Kemanusiaan di Aljazair” (Agustus 1998); Independent,<br />

30 dan 31 Oktober dan 1 Nopember 1997; dan Observer 25 Mei 1997.<br />

15. Ben Hajjar, Komandan Rabita al-<strong>Islam</strong>iyya lil-Dawa wal Jihad (Liga <strong>Islam</strong><br />

untuk Dakwah dan Jihad, LIDD) yang bergabung dengan GIA pada 1994,<br />

menegaskan bahwa ada sekelompok kecil yang menentang pilihan untuk ikut<br />

pemilu sebelum 1992. Namun ketika FIS “dipukul untuk yang kedua kalinya”<br />

(Juni 1991 dan Januari 1992) para ekstremis yang merupakan para pemimpin<br />

FIS meninggalkan gerakan ini (sebuah wawancara dalam al-Hayat, 5 Pebruari<br />

2000). Qameredin Kharban, mantan pemimpin FIS, menegaskan dalam sebuah<br />

wawancara publik bahwa “keengganan FIS untuk mendeklarasikan jihad<br />

adalah sebuah kesalahan yang mengakibatkan kesalahan lain yang lebih<br />

serius, satu di antaranya adalah munculnya GIA” (al-Tawil 1998, 103). Banyak<br />

aktivis FIS yang marah terhadap keraguan para pemimpinnya beberapa saat<br />

setelah terjadinya kudeta. Beberapa orang berargumen lebih jauh bahwa<br />

bahwa para pemimpin FIS harus bertanggungjawab atas kesalahan mereka.<br />

Meskipun para pemimpin GIA awalnya terdiri dari para aktivis yang bukan<br />

anggota FIS, pada 1994 GIA berhasil menarik hati para aktivis yang pernah<br />

bergabung dengan FIS.<br />

16. Besarnya kelompok-kelompok GIA ini dapat dikumpulkan dari serangkaian<br />

maklumat yang dikeluarkan pada 1996 yang mendeklarasikan perpecahan<br />

GIA dan dari laporan kelompok-kelompok yang meletakkan senjata mereka<br />

pada 1999 (al-Hayat, 1 Januari 1996; 3 dan 23 Maret 1996; 8 Juni 1999; dan 9 dan<br />

14 September 1999). Pada Januari 2000, 22 kelompok milisi GIA beranggotakan<br />

kurang lebih 800 militansekitar 36 militan per kelompok milisiyang diberikan<br />

pengampunan penuh setelah mematuhi seruan gencatan senjata AIS (al-Hayat,<br />

12 Januari 2000).<br />

17. Madani Merzaq, Komandan nasional Tentara Pembebasan <strong>Islam</strong> (AIS) yang<br />

menjadi sayap militer FIS sejak 1994, menegaskan bahwa beberapa usaha<br />

telah dilakukan pada 1992 dan 1993 untuk membawa GIA dan kelompok<br />

lain bersama-sama membentuk persatuan tentara pergerakan di bawah<br />

kepemimpinan FIS. Tetapi, GIA tidak mau menerima ajakan ini. Segera<br />

setelah itu, “kita mulai mendengar pengakuan bahwa tidaklah cukup untuk<br />

berjuang di bawah bendera sebuah partai, dan FIS harus mengganti namanya<br />

karena namanya mengandung sikap oportunis” (lihat al-Hayat, 26 Juli 1996).<br />

Dari Peminggiran ke Pembantaian |<br />

153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!