07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

mendukung kaum revolusioner hanya setelah ruang politik<br />

untuk aksi kolektif terorganisasi dibuka pada 1970-an, yang<br />

memungkinkan makin luasnya kelompok pendukung dan<br />

jaringan sosial.<br />

Kedua, perlawanan, terutama di dalam konteks negeri<br />

yang sangat represif, melibatkan kegiatan berisiko-tinggi<br />

yang menuntut para partisipan untuk berkomitmen tinggi<br />

dan bisa dipercaya. “Rekrutmen menjadi kurang berisiko<br />

ketika para perekrut dapat memercayai orang yang direkrut,<br />

dan sebaliknya” (Della Porta, 1988: 159). Namun, komitmen<br />

dan kepercayaan di luar aktivis inti haruslah melibatkan<br />

pengorganisasian awal, yang biasanya kemudian berkembang<br />

lebih jauh melalui proses mobilisasi sebenarnya. Dengan<br />

kata lain, untuk memicu pemberontakan dalam skala massal,<br />

mobilisasi dini diperlukan karena hanya dalam tahap itulah<br />

aktivis dan pendukung mengenal satu sama lain, serta<br />

mengembangkan ikatan pertemanan dan solidaritas dalam<br />

wadah yang terorganisasi. Banyak studi menunjukkan bahwa<br />

dorongan terkuat untuk masuk ke dalam aktivitas berisikotinggi<br />

adalah melalui pertemanan dengan seseorang yang<br />

telah ada dalam gerakan (Gerlach dan Hine, 1970; Snow, Zurcher,<br />

dan Ekland-Olson, 1980; Della Porta, 1992; McAdam dan Pausen,<br />

1993). Pengamatan ini diperkuat oleh studi Wickham tentang<br />

mobilisasi gerakan <strong>Islam</strong> di Mesir, yang dibahas dalam Bab 9<br />

buku ini. Wickham mengatakan bahwa rekrutmen ke dalam<br />

jaringan aktivis <strong>Islam</strong> didukung oleh fakta bahwa “sebagian<br />

besar warga memiliki saudara, sepupu, teman atau tetangga yang<br />

178<br />

| Mohammed M. Hafez

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!