07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

GPC memberikan uang yang digunakan sebagai transportasi<br />

para pemilih ke tempat pemungutan suara (Yemen Observer,<br />

4 Oktober 1994).<br />

Bulan Agustus berikutnya, blok-blok GPC dan Islah<br />

dalam parlemen setuju untuk mengeluarkan sebuah resolusi<br />

untuk memperpanjang masa jabatan presiden dari lima<br />

menjadi tujuh tahun, dan masa jabatan parlemen dari empat<br />

tahun menjadi enam tahun. Resolusi itu juga mengajukan<br />

suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk mengubah<br />

konstitusi di masa depan tanpa referendum. Amandemenamandemen<br />

yang didukung-bersama secara resmi disetujui<br />

oleh parlemen pada 14 November, di tengah-tengah<br />

ketidaksepakatan dari partai-partai oposisi. Pada 3 Januari,<br />

hanya enam minggu menjelang pemilu, Partai Islah menggelar<br />

suatu pertemuan umum dengan seluruh komite eksekutif<br />

untuk membahas apakah berpartisipasi dalam pemilu atau<br />

tidak. Pertemuan itu sangat panas, dan konsensus kelompok<br />

tersebut tampak cenderung untuk memboikot pemilu, namun<br />

kemudian Presiden Salih muncul. Dalam komentar-komentar<br />

yang secara luas disiarkan di pers, Salih menegaskan kembali<br />

koalisi strategis antara kedua partai itu: “Kita semua bersama<br />

di bawah payung GPC sebelum 1990. Sejak itu, pluralisme<br />

politik diadopsi sebagai sebuah sistem bagi negeri ini<br />

berdasarkan konstitusi dan undang-undang. Namun, hal ini<br />

tidak berarti pemisahan antara GPC dan partai-partai lain,<br />

termasuk Islah.” 29<br />

498<br />

| Jillian Schwedler

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!