07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

terbuka telah mendorong terbentuknya organisasi gerakan<br />

<strong>Islam</strong> yang inklusif yang berhasil menyisihkan kaum radikal<br />

dan mengakomodasi rezim negara melalui partisipasi politik<br />

institusional. Berakhirnya sistem politik pada 1992, digabung<br />

dengan represi negara yang tidak pandang-bulu terhadap<br />

kelompok <strong>Islam</strong>is, menyebabkan kemungkinan meluasnya<br />

sayap radikal. Kelompok radikal diorganisasikan dalam<br />

sebuah organisasi gerakan eksklusif dengan tujuan untuk<br />

melindungi diri dari tindakan-tindakan anti-pemberontakan,<br />

untuk mengonsolidasikan ikatan-ikatan anggotanya, dan<br />

mengurangi perpecahan. Jenis organisasi gerakan ini<br />

cenderung mengarah pada “spiral pengucilan-diri”, di mana<br />

bingkai-bingkai tandingan secara aktif ditekan dan disisihkan.<br />

Bingkai anti-sistem yang dipromosikan oleh kelompokkelompok<br />

ini menggunakan fakta-fakta empiris dalam<br />

konteks represi negara dan menyediakan alasan rasional bagi<br />

perluasan tindakan kekerasan yang mencakup siapa pun yang<br />

mendukung penguasa.<br />

Penggabungan represi negara, organisasi-organisasi<br />

eksklusif dan kerangka anti-sistem memfasilitasi meluasnya<br />

kekerasan terhadap siapa pun, baik orang yang tak bisa atau<br />

pun tak ingin mendukung prinsip-prinsip <strong>Islam</strong>is. Hal ini<br />

terutama terkait dengan kasus para pegawai pemerintah dan<br />

warga sipil yang terperangkap di daerah basis kelompok<br />

<strong>Islam</strong>is. Mereka tidak ingin berpihak dalam konflik tersebut<br />

dan hanya ingin menjalankan kehidupan mereka sehari-hari.<br />

Tetapi, netralitas seperti itu dilihat sebagai pengkhianatan<br />

148<br />

| Mohammed M. Hafez

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!