07.06.2015 Views

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

Aktivisme Islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong><br />

sebagai perbandingan dengan Eropa yang modern, rasional,<br />

dan beradab. Hasilnya, sejak 1920-an, elite Republikan<br />

berusaha melakukan pem-Barat-an (Westernisasi) terhadap<br />

semua aspek sosial, budaya, dan kehidupan politik untuk<br />

menciptakan sebuah ruang republikan nasional yang sekuler<br />

dengan identitas yang ter-Barat-kan (lihat Rustow 1957;<br />

Berkes 1998). Sekalipun negara mengembangkan kebijakan<br />

sekularisasi, <strong>Islam</strong>, untuk masyarakat yang tersegmentasi ini,<br />

masih menawarkan serangkaian aturan untuk mengatur dan<br />

membangun kehidupan sehari-hari. Di tengah pertarungan<br />

yang terus berlangsung antara elite negara dan ideologi antiagama<br />

yang militan di satu sisi dan mayoritas masyarakat<br />

yang tidak pernah sepenuhnya tercerabut dari warisan<br />

<strong>Islam</strong> Usmani (Ottoman) di sisi lain, <strong>Islam</strong> terus menjadi<br />

repertoar, sumber wacana kontra-negara, dan sebuah kerangka<br />

pengorganisasian bagi mobilisasi sosial untuk menghadapi<br />

tekanan-tekanan pembangunan.<br />

Sentralisasi dan campur tangan negara telah memolitisasi<br />

agama dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya<br />

dan mengarahkan banyak masyarakat untuk semakin<br />

mempersepsikan <strong>Islam</strong> dalam bahasa oposisi. Oleh karena<br />

itu, kebanyakan Sunni pinggiran memeluk <strong>Islam</strong> sebagai<br />

cara untuk menentang kebijakan pusat. “Identitas Muslim<br />

oposan” (oppositional Muslimness) dari pinggiran ini mencoba<br />

membangun bahasa baru untuk menentang positivisme dan<br />

saintisme Kemalis, sambil pada saat yang sama menabuh<br />

genderang perang melawan <strong>Islam</strong> populer (folk <strong>Islam</strong>) dengan<br />

604<br />

| M. Hakan Yafuz

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!