SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian
SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian
SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pola Pertumbuhan 3 Aksesi Kangkung (Ipomoea Spp) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam<br />
Utami, NW dan Syarif, F<br />
Pola Pertumbuhan 3 Aksesi Kangkung (Ipomoea Spp)<br />
Pada Berbagai Komposisi Media Tanam<br />
Utami, NW dan Syarif, F.<br />
Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI,<br />
Jl. Raya Jakarta- Cibinong Km 46, Cibinong<br />
ABSTRAK. Kangkung merupakan sayuran yang banyak diminati oleh masyarakat dari semua golongan<br />
ekonomi (bawah, menengah maupun atas), karena mudah dijumpai di pasar tradisional maupun supermarket<br />
dengan harga yang terjangkau dan mempunyai nilai gizi yang baik. Penelitian untuk mempelajari pola<br />
pertumbuhan dan biomassa beberapa aksesi kangkung pada berbagai komposisi media tanam telah dilakukan di<br />
kebun percobaan Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI,Cibinong. Penelitian ini menggunakan<br />
Rancangan Kelompok Acak Lengkap dengan 2 faktor sebagai rancangan percobaannya. Faktor pertama adalah<br />
aksesi kangkung terdiri dari 3 level yaitu Warudoyong (W), Kemang (K) dan Menalung (M); faktor kedua<br />
adalah komposisi media tanam terdiri dari Tanah+ Pupuk Kandang (2:1), Tanah+Kompos (2:1),<br />
Tanah+Kompos+Pukan (2:1:1) dan Tanah+Pasir+Kompos+Pukan (1:1:1:1). Masing2 perlakuan 4 ulangan,<br />
setiap ulangan 2 tanaman.<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan dari 3 aksesi kangkung bervariasi mulai saat bertunas<br />
(2-4 HST, pertambahan jumlah cabang 2-8 (3 MST), pertumbuhan panjang cabang 8,5 – 39,67 (3 MST), bakal<br />
bunga (14-63 HST), kuncup bunga (25 -70 HST), bunga mekar (28 - 76 HST), bunga layu (30 – 74 HST)<br />
sampai terbentuknya buah (41-57 HST). Komposisi media campuran tanah+pasir+kompos+pupuk<br />
kandang=1:1:1:1 (TPKK) adalah yang paling baik untuk pertumbuhan kangkung yaitu menghasilkan jumlah<br />
daun paling banyak (1529.78 ), biomassa daun+batang paling tinggi (1160.95). Aksesi Warudoyong<br />
menghasilkan biomassa daun+batang tertinggi (1137.62g), aksesi Kemang memiliki ukuran daun paling<br />
panjang (10,06 cm) dan paling lebar (7,63 cm). Kombinasi perlakuan aksesi Warudoyong dengan media TPKK<br />
menghasilkan biomassa daun+batang paling tinggi yaitu 1455,56 g. Aksesi Kemang dengan media TPKK<br />
memiliki ukuran daun paling adalah panjang (11,89 cm) dan paling lebar (8,41 cm).<br />
Kata kunci: pola pertumbuhan, biomassa, aksesi, kangkung, media tanam<br />
ABSTRACT. Utami, NW. dan Syarif, F. 2013. Growth Pattern of Three Kangkung Accessions (Ipomoea<br />
Spp) on the Various Planting Media Composition. Kangkung is a vegetable that much in demand by the all<br />
level of public economic class (low,middle, and high). It because Kangkung is easy to find in traditional markets<br />
and suoermarkets with an affordable price and also has good nutritional values. Redsearch to study the patterns<br />
of growth and biomass of several accessions of Kangkung in several types of groeing media composition has<br />
been performed at the Botany experimental garden, Biology Research Center-LIPI, Cibinong. This research uses<br />
the Randomized Complete Design Group with two factors as its experimental design. The first factor is the<br />
Kangkung accession which consists of 3 levels: Warudoyong (W), Kemang (K) dan Menalung (M ); , the<br />
second factor is the planting media composition: Soil+Manure (2:1), Soil+Compost (2:1),<br />
Soil+Manure+Compost (2:1:1) and Soil+ Sand+ Manure+Compost (1:1:1:1). Each treatment takes 4<br />
replications which are two plants per replication.<br />
The result shows that the growth pattern of the three accessions varied from time for sucker, addition of 2-8 new<br />
branches (3 weeks), growth of branches length from 8.5 to 39.67 (3 weeks), flower primordium (14-63 days),<br />
flower bud (25 – 70 days), flower bloom (28 – 76 days), flower wilt (30 – 74 days) and the formation of fruit<br />
(41-57 days). The best growth media, soil+sand+compost+manure (TPKK) media composition, produces the<br />
most number of leaves (1529.78), the highest stem+leaf biomass (1160.95 g). Warudoyong accession produces<br />
1137.62 g of stem+ leaf biomass. Kemang reaches 10.06 cm long and 7.63 cm width of leaf. The combination<br />
treatment of Warudoyong accession and the TPKK planting medium, has the longest (11.89 cm) and the widest<br />
(8.41 cm) size of leaf.<br />
Keywords: growth pattern, biomass, accession, kangkung, growing media<br />
Kangkung merupakan sayuran yang banyak diminati oleh masyarakat baik dari golongan<br />
menengah ke bawah maupun atas, karena mudah dijumpai di pasar tradisional maupun di supermarket<br />
dengan harga yang terjangkau dan mempunyai nilai gizi yang baik. Kangkung mengnadung vitamin<br />
A cukup tinggi dan vit C, pada kangkung mengandung zat besi sebanyak 2,5 mg/100 g (Paijah, 2012).<br />
Kangkung berasal dari India, lalu menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, China Selatan, Australia,<br />
106│<br />
Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />
dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />
Lembang, 5 Juli 2012