29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Seleksi Delapan Progeni Kentang Tahan Penyakit Busuk Daun<br />

Sahat, JP dan Sofiari, E<br />

Tabel 1. Progeni kentang yang di uji pada tahun 2011 (progenies of Potato that tested in 2011)<br />

Progeni<br />

Pedigree<br />

ASP 1 Atlantik x SP 951<br />

ASP 2 Atlantik x SP 904<br />

GSP 1 Granola x SP 951<br />

GSP 2 Granola x SP 904<br />

DSP 1 Diamant x SP 951<br />

DSP 2 Diamant x SP 904<br />

CSP 1 Cardinal x SP 951<br />

CSP 2 Cardinal x SP 904<br />

Biji disemai di baki persemaian berisi media arang sekam dan pupuk kandang kuda dengan<br />

perbandingan (1 : 1) yang sudah disterilkan. Apabila semaian telah berdaun minimal 2 atau 4 helai,<br />

dipindahkan (dibumbun) ke semaian kedua dengan media yang sama. Semaian ditumbuhkan sampai<br />

berumur 3 minggu. Dipersemian setiap kelompok progeni diseleksi, tanaman yang paling vigor<br />

diambil untuk ditanam dilapangan.<br />

Penanaman dilapangan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan<br />

ulangan 3 kali, jumlah tanaman per plot sebanyak 40 tanaman. Pupuk buatan yang diberikan adalah<br />

NPK (16:16:16) sebanyak 1200 kg/ha diberikan pada saat tanam. Pupuk kandang kuda diberikan satu<br />

minggu sebelum tanam sebanyak 30 ton/ha. Jarak tanam yang digunakan 50 cm x 30 cm. Semua<br />

pertanaman kentang pada percobaan ini hanya disemprot dengan fungsida pada awal pertumbuhan<br />

sampai 14 hari setelah tanam (HST). Hal ini dilakukan karena setiap klon memiliki waktu<br />

pertumbuhan yang berbeda, sedangkan pengamatan percobaan harus dilakukan pada kondisi<br />

pertumbuhan kentang yang seragam. Penyemprotan selanjutnya hanya dengan insektisida untuk<br />

mengurangi serangan hama seperti Pengorok Daun , Penggerek Umbi dan Aphids.<br />

Tanaman diamati pada jumlah tanaman hidup, vigor tanaman, waktu berbunga, nilai Area<br />

Under the Diseases Progress Curve (AUDPC) dan hasil umbi. Seleksi terhadap umbi yang dihasilkan<br />

dilakukan pada saat panen. Hanya umbi yang terpilih yang disimpan digudang untuk penanaman pada<br />

musim berikutnya (untuk seleksi klon). Pengamatan untuk mengukur tingkat ketahanan tanaman<br />

kentang terhadap intensitas serangan Phytophthora infestans dilakukan sistem skoring 1-9<br />

(Halterman, D. A., at.al., 2008), lihat Tabel 2.<br />

Tabel 2. Skoring intensitas serangan Phytophthora infestans (Scoring the intensity of late blight<br />

attack)<br />

Skore Persentase daun<br />

Deskripsi<br />

terserang<br />

0 0 Tidak ada gejala serangan<br />

1 90 Daerah yang berwarna hijau tinggal sedikit.<br />

9 100 Sudah tidak ada lagi daun yang berwarna hijau, kerusakan sudah<br />

menyeluruh<br />

4│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!