29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Seleksi Formulasi Media Cair bagi Perkembangbiakan dan Viabilitas Trichoderma harzianum<br />

Tarigan, R 1) , Marpaung, AE 1) , Fitri Nasution 2) & Sinaga, R 3<br />

Menurut Howell (2003), mekanisme antagonis T. harzianum sangat kompleks dan bervariasi<br />

dalam menekan cendawan patogen dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Koloni T. harzianum<br />

pada awal inkubasi akan berwana putih yang selanjutnya berubah menjadi kuning dan akhirnya<br />

berubah menjadi hijau tua pada umur inkubasi lanjut. Cendawan T. harzianum mempunyai tingkat<br />

pertumbuhan yang cepat, spora yang dihasilkan berlimpah, dan mampu bertahan cukup lama pada<br />

kondisi yang kurang menguntungkan. Daya antagonistik yang dimiliki T. harzianum disebabkan oleh<br />

kemampuannya dalam menghasilkan berbagai macam metabolik toksik seperti antibiotik atau enzim<br />

yang bersifat litik serta kemampuan kompetisi dengan patogen dalam memperebutkan nutrisi, oksigen<br />

dan ruang tumbuh (Wahyudi et al. 2005). Trichoderma harzianum memproduksi metabolit seperti<br />

asam sitrat, etanol, dan berbagai enzim seperti urease, selulase, glukanase, dan kitinase. Pertumbuhan<br />

dan perkembang biakan T. harzianum dipengaruhi oleh bahan pembawa dan lamanya penyimpanan.<br />

Komposisi dan konsentrasi nutrisi medium tumbuh akan mempengaruhi daya tahan hidup, sporulasi<br />

dan daya antagonisme cendawan T. harzianum. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan T.<br />

harzianum antara lain protein (Bilgrami & Verma 1981).<br />

Pada awal pertumbuhan cendawan antagonis memerlukan ketersediaan nutrisi, protein dan<br />

glukosa. Pada umumnya perbanyakan Trichoderma melalui media stater padat seperti dedak, pipilan<br />

jagung, beras. Cara perbanyakan ini dirasa kurang praktis disebabkan daya simpan singkat 3-4 bulan,<br />

mudah terkontaminasi, serta tingkat kesulitan cukup tinggi dalam pengaplikasian di lapangan. Oleh<br />

karena itu perlu dicari bahan pembawa yang lebih praktis dalam pengaplikasian. Seiring dengan<br />

kemajuan penggunaan agensia hayati dalam mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT),<br />

perbanyakan massal produk Trichoderma lebih memfokuskan keefisien, efektifitas, viability 8-9<br />

bulan, serta kerapatan spora. Salah satu cara yang dapat dikembangkan melalui selektivitas media<br />

pembawa antara lain kentang, tepung jagung, molase, gula, pupuk kandang, dan Agar-agar. Media<br />

pembawa ini memiliki komposisi protein, karbohidrat, glukosa dan sukrosa yang berguna selama<br />

proses perkembang biakan cendawan. Hal ini sesuai hasil penelitian Nugroho (2007) yang<br />

menyatakan bahwa kandungan karbohidrat dan protein pada tepung beras, tepung jagung dan kentang<br />

mampu mengembangbiakkan cendawan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian seleksi formulasi<br />

media cair bagi perkembangbiakan dan viabilitas T. harzianum.<br />

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menyeleksi formula media cair bagi<br />

perkembangbiakan dan viabilitas T. Harzianum. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini ialah<br />

interaksi yang positif dari bahan media pada berbagai komposisi media yang mampu menghasilkan<br />

perkembangbiakan dan viabilitas T. harzianum yang sesuai.<br />

BAHAN DAN METODA<br />

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Hama dan Penyakit Kebun Percobaan Tanaman Buah<br />

Berastagi. Penelitian mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan April 2012. Kegiatan meliputi : 1)<br />

Sterilisasi botol selei, 2) persiapan pembuatan dan penyiapan media cair, 3) Perbanyakan cendawan<br />

T. harzianum, di media cair. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2<br />

faktor yakni: faktor pertama bahan media, dan faktor kedua komposisi media, dan diulang 2 kali.<br />

Perlakuan terdiri dari 48 yakni: Bahan media yaitu : M ( Molase : Pukan ayam : Kentang : Gula ;<br />

Agar-Agar) dan T (Molase : Pukan ayam : Tepung jagung : Gula ; Agar-agar), Faktor Kedua :<br />

Komposis Media yaitu: A. (1:1:1:0: 1 / 16 ), B. (1:1:1:1: 1 / 16 ), C. (1:1:1:2: 1 / 16 ), D. (2:1:1:0: 1 / 16 ), E.<br />

(2:1:1:1: 1 / 16 ), F. (2:1:1:2: 1 / 16 ), G. (2:2:1:0: 1 / 16 ), H. (2:2:1:1: 1 / 16 ), I. (2:2:1:2: 1 / 16 ), J. (2:2:2:0: 1 / 16 ), K.<br />

(2:2:2:1: 1 / 16 ), L. (2:2:2:2: 1 / 16 ), M. (1:1:1:0: 1 / 12 ), N. (1:1:1:1: 1 / 12 ), O. (1:1:1:2: 1 / 12 ), P. (2:1:1:0: 1 / 12 ), Q.<br />

(2:1:1:1: 1 / 12 ), R. (2:1:1:2: 1 / 12 ), S. (2:2:1:0: 1 / 12 ), T. (2:2:1:1: 1 / 12 ), U. (2:2:1:2: 1 / 12 ), V. (2:2:2:0: 1 / 12 ), W.<br />

(2:2:2:1: 1 / 12 ), X. (2:2:2:2: 1 / 12 ). Dilakukan persiapan penimbangan bahan media meliputi M ( Molase :<br />

Pukan ayam : kentang : Gula : Agar-agar), dan T (Molase : Pukan ayam : Tepung Jagung : Gula :<br />

Agar-agar) dalam 75 gr perbandingan komposis formula/100 cc air. Perbandingan ini berdasarkan<br />

hasil pra penelitian untuk mendapatkan tekstur formula media larutan bagi perkembangbiakan T.<br />

harzianum. Masing-masing bahan perbandingan dikalkulasi dengan 75 gr, lalu ditimbang dengan<br />

timbangan elektrik dan dimasukkan ke dalam botol selai dan ditambah 100 cc air. Media diaduk lalu<br />

dikukus selama 2-2,5 jam. Media dalam botol tersebut disaring dengan kertas saring lalu dibawa<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│249

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!