29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pelapisan Lilin Sebagai Upaya Memperpanjang Masa Simpan Jeruk Siam Pontianak<br />

Haloho, J. D. dan Purba, T<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Kadar Gula<br />

Salah satu parameter kematangan buah ialah kandungan gula dalam bentuk oligo sakarida<br />

(Sukrosa) atau mono sakarida (glikosa an fruktosa). Buah yang masih mentah pada umunya berasa<br />

asam, karena kandungan asamnya relatif tinggi dibandingkan kandungan gulanya. Seiring proses<br />

pematangan, terjadi proses degradasi karbohidrat (poli sakarida) menjadi gula-gula sederhana,<br />

sehingga buah menjadi semakin berasa manis. Semakin tinggi perbandingan antara gula dengan asam<br />

akan menyebabkan buah semakin manis.<br />

Tabel. 3. Perubahan Kadar Gula Jeruk Siam Pontianak dari Berbagai perlakuan selama penyimpanan<br />

Perlakuan Kadar gula (%)<br />

0 Hari 30 Hari<br />

Pelapisan lilin + Suhu ruang 8,80 10,67 a<br />

Kontrol + Suhu ruang 11,00 13,00 b<br />

Pelapisan lilin + Suhu rendah 9,00 10,47 a<br />

Kontrol + Suhu rendah 10,41 11,86 b<br />

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%<br />

Tabel 3 menunjukkan, kadar gula awal ( 0 Hari masa simpan ) 8,80-11,00% pada suhu ruang<br />

dan 9,00-10,41% pada suhu rendah, akan mengalami peningkatan setelah diakhir penelitian 30 hari<br />

masa simpan yaitu 10,67-13,00 % pada suhu ruang dan 10,47-11,87 % pada suhu rendah. Perlakuan<br />

pada suhu ruang menunjukkan peningkatan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan perlakaun<br />

suhu rendah. Penyimpanan pada suhu ruang maupun pada suhu rendah menunjukkan kecenderungan<br />

peningkatan kagar gula secara linier, baik untuk perlakuan palapisan lilin dengan pembungkusan<br />

maupun kontrol. Peningkatan kadar gula menjadi minimum ketika suhu rendah. Hal ini<br />

mengindikasikan bahwa hasil yang baik dibandingkan kontrol yang menunjukkan kecenderungan<br />

turun pada penyimpanan suhu kamar, dan meningkat sangat kecil pada penyimpanan suhu<br />

rendah/dingin.<br />

Perubahan Total Asam<br />

Perbandingan antara total asam dengan total gula yang pas akan memberikan sensasi rasa<br />

manis asam pada buah.<br />

Tabel. 4. Perubahan kadar asam jeruk siam Pontianak dari berbagai perlakuan selama penyimpanan<br />

Perlakuan Kadar gula (%)<br />

0 Hari 30 Hari<br />

Pelapisan lilin + Suhu ruang 1,175 1,103 a<br />

Kontrol + Suhu ruang 1,887 0,845 b<br />

Pelapisan lilin + Suhu rendah 1,127 1,008 a<br />

Kontrol + Suhu rendah 1,155 1,057 b<br />

Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%<br />

Tabel 4 memperlihatkan bahwa kandungan kadar asam pada jeruk siam Pontianak secara<br />

umum menurun dengan seiring lamanya penyimpanan. Kadar asam pada 0 hari pada suhu ruang<br />

sebesar 1,887 – 1,175 % dan suhu rendah sebesar 1,127 – 1,155 % akan semakin menurun pada 30<br />

hari setelah masa penyimpanan yaitu pada suhu ruang 0,8454 – 1,103 dan suhu rendah 0,008-1,057 %.<br />

Terjadi perbedaan yang mencolok antara penyimpanan suhu kamar dengan penyimpanan pada suhu<br />

rendah. Pada penyimpanan suhu kamar perlakuan termasuk kontrol memperlihatkan total asam yang<br />

menurun sangat tajam, sedangkan pada suhu rendah penurunan sangat kecil. Penurunan total asam ini<br />

mengindikasikan terjadinya kerusakan vitamin sejalan dengan lama penyimpanan, serta kemungkinan<br />

terjadi degradasi asam askorbat atau asam lainnya menjadi senyawa yang lebih sederhana. Menurut<br />

Kartasapoetra (1989), total asam atau keasamannya akan bertambah sampai saat hasil tanaman itu<br />

354│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!