29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Respon Adaptasi Gendola (Basella alba) Terhadap Naungan pada Sistem Budidaya Menggunakan Paranet<br />

Lestari, P dan Juhaeti, T<br />

Bahan tanam asal biji:<br />

Intensitas naungan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman gendola asal biji. Terdapat<br />

kecenderungan terjadi peningkatan ukuran daun pada tanaman perlakuan N1 dan N2 (Tabel 1).<br />

Tanaman yang tumbuh pada lingkungan terbuka (N0) memiliki perawakan lebih pendek namun<br />

diameter batang lebih besar dan daun lebih banyak dibandingkan perlakuan N2.<br />

Tabel 1. Pengaruh intensitas naungan terhadap pertumbuhan tanaman asal biji (The influence of shade<br />

intensity to seeding growth)<br />

Peubah<br />

Intensitas cahaya<br />

0% 50% 75%<br />

Banyak cabang 1.00 a 1.06 a 1.00 a<br />

Tinggi tanaman 4.88 b 7.79 a 8.89 a<br />

Jumlah daun 6.94 a 5.25 b 4.36 b<br />

Panjang daun 5.11 a 5.36 a 4.47 a<br />

Lebar daun 3.67 a 4.02 a 3.38 a<br />

Diameter batang 0.53 a 0.46 a 0.34 b<br />

Keterangan: Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada α=0.05<br />

Tidak hanya pada karakter pertumbuhan, pada karakter panen, tanaman gendola yang ditanam<br />

di bawah naungan 75% juga menunjukkan produksi yang rendah. Panen pada N0 dan N2 dapat<br />

dilakukan sejak 6 MST (Minggu Setelah Tanam), sedangkan panen perlakuan N1 baru dapat<br />

dilakukan saat 7 MST. Rentang waktu panen berikutnya, pada tanaman N0 dan N1 dapat dilakukan<br />

setiap minggu, sedangkan pada N2 3 minggu sekali. Setelah 12 MST, tanaman pada ketiga perlakuan<br />

dapat dipanen secara kontinu setiap minggu. Hasil panen menunjukkan bahwa meski memiliki<br />

rentang panen yang lebih lama, namun produksi tanaman pada perlakuan N2, tetap lebih rendah<br />

dibandingkan dua perlakuan lainnya (Gambar 1).<br />

Fakta lain, produksi tanaman N1 pada setiap periode panen lebih stabil dibandingkan kontrol.<br />

Produksi tanaman dengan perlakuan kontrol melonjak drastis pada panen ke 4. Hasil ini<br />

mengindikasikan bahwa gendola masih dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik hingga kondisi<br />

naungan 55%.<br />

Gambar 1 Hasil panen gendola.<br />

Untuk mempertegas hasil pengamatan terhadap morfologi tanaman, dilakukan juga<br />

pengamatan peubah fisiologi, yakni adanya gejala etiolasi (Gambar 2), klorofil dan stomata tanaman<br />

(Tabel 2 dan 3). Hasil pengamatan menunjukkan kandungan klorofil tanaman mengalami penurunan<br />

sejalan dengan berkurangnya intensitas cahaya. Hal yang sama juga terjadi pada stomata. Karakter<br />

stomata menunjukkan adanya penurunan, baik densitas/satuan luas, ukuran, maupun indeks stomata.<br />

Menurunnya daya adaptasi tanaman gendola terhadap naungan juga dapat diamati dari<br />

panjang internode (Gambar 2). Panjang internode tanaman cenderung meningkat pada perlakuan 55%,<br />

selanjutnya mengalami penurunan pada perlakuan naungan 75%. Penurunan nilai ini diduga<br />

merupakan suatu indikasi bahwa tanaman gendeola tidak lagi mampu beradaptasi pada kondisi<br />

naungan 75%.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│127

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!