29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Validasi Metode Deteksi Bakteri Xanthomonas campestris pv. vesicatoria Menggunakan Media Selektif dan Uji<br />

Patogenisitas<br />

Sulastrini, I., Murtiningsih, R., O. Setiani Gunawan, dan A.S. Duriat<br />

Penyebaran ini juga dimungkinkan karena belum diterapkannya standardisasi mutu benih<br />

berdasarkan pengujian yang akurat dan seksama. Hal ini diperlukan baik untuk produksi benih<br />

domestik maupun impor benih. Karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan metoda<br />

deteksi yang cepat dan akurat yang sesuai dengan standarisasi international dan kapasitas<br />

laboratorium yang dipunyai.<br />

Metode pengujian yang cepat dan akurat dapat dipergunakan dalam standardisai mutu benih<br />

yang dapat mengimbangi peraturan yang ditetapkan ISTA (International Seed Testing Assosiation)<br />

(Anonim, 1986). Disamping itu untuk mendeteksi suatu penyakit pada benih dapat dilakukan dengan<br />

berbagai cara seperti ELISA, menggunakan media selektif dan uji patogenisitas, atau gabungan dari<br />

berbagai cara pengujian yang akan mendapatkan hasil yang sangat akurat. Namun demikian metode<br />

pengujian tersebut perlu divalidasi untuk konfirmasi dan pembuktian yang efektif bahwa suatu<br />

metode telah memenuhi suatu persyaratan tertentu yang telah ditentukan. Validasi adalah konfirmasi<br />

melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud<br />

khusus dipenuhi (SNI 19-17025-2000 Klausul 5.4.5.1) (Anonim, 2000).<br />

Berdasarkan hal tersebut diatas maka tujuan penelitian ini adalah mendapatkan metode yang<br />

tepat dan akurat dalam mendeteksi bakteri Xanthomonas campestris pv. vesicatoria pada tanaman<br />

cabai merah dan tomat. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan dalam standardisasi mutu<br />

benih yang mampu mengimbangi peraturan yang ditetapkan ISTA dengan kapasitas dan sumber daya<br />

manusia yang ada. Juga informasi yang dihasilkan dari kegiatan ini diharapkan dapat diadopsi oleh<br />

para pengguna dalam pengujian ksehatan benih untuk patogen dan sayuran yang lain. Melalui<br />

penggunaan peraturan pengujian benih sehat secara internasional, sehingga benih sayuran ekspor<br />

Indonesia dapat bersaing di pasar bebas.<br />

BAHAN DAN METODE<br />

Penelitian dilakukan di laboratorium penyakit dan rumah kassa Balai Penelitian Tanaman<br />

Sayuran di Lembang pada bulan September – Desember 2005. Penelitian ini terdiri atas 2 kegiatan<br />

meliputi :<br />

1. Uji validasi metode deteksi patogen bakteri Xcv pada benih cabai dan tomat. Metode deteksi<br />

yang divalidasi meliputi deteksi bakteri Xvc dengan menggunakan dua media tumbuh selektif<br />

untuk bakteri yaitu CKTM dan mTMB.<br />

2. Uji patogenisitas<br />

Uji patogenitas menggunakan 2 jenis metode yaitu :<br />

a. Penyuntikan pada epidermis daun<br />

b. Penyuntikan pada ketiak daun<br />

Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : benih tomat varietas Oval, benih cabai<br />

varietas Tit super, isolat bakteri target Xcv, media tanam mTMB dan CKTM, akuades steril, spiritus,<br />

etanol teknis 95%, syringe 1 mL, kantung plastik, PBT, dan buffer saline.<br />

Alat yang digunakan meliputi: inkubator, mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, mortar dan<br />

pestle, mikropipet dan tipnya, gelas ukur, autoklaf, vortex, laminar air flow cabinet, bunsen dan glass<br />

rod.<br />

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 20<br />

kombinasi perlakuan diulang 10 kali.<br />

Pelaksanaan uji validasi pada media tumbuh selektif<br />

Benih cabai merah dan tomat yang telah terkontaminasi bakteri Xcv ini sulit ditemukan, oleh<br />

karena itu pada pengujian ini dilakukan inokulasi buatan bakteri Xcv pada benih cabai merah dan<br />

tomat. Sebanyak 5 g benih cabai merah dan 5 g benih tomat dibagi menjadi 5 kelompok masingmasing<br />

seberat 1 g (sekitar 150-200 butir). Benih kemudian diberi kontaminan suspensi bakteri target<br />

pada konsentrasi 0, 1x10 6 , 1x10 8 , 1x10 10 , dan 1x10 12 cfu dengan perbandingan 15 mL suspensi bakteri<br />

untuk 1g benih, kemudian diaduk rata dan inkubasi selama 2 jam pada suhu kamar. Benih kemudian<br />

digerus perlahan-lahan dalam mortar sampai benih hancur. Masing-masing benih cabai dan tomat<br />

yang terkontaminasi dibuat pengenceran dengan cara 1 mL suspensi benih dilarutkan dalam 9 mL<br />

198│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!