29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Uji Formulasi Vesicular Arbuscular (VAM) Glomus sp. Pada Jeruk yang Berpotnesi Mengurangi Tingkat Serangan<br />

Penyakit akar Phytopthora sp. Sebesar 10%<br />

Dwiastuti, M. E. dan Widiyaningsih, S<br />

Faktor yang Mempengaruhi Penyakit<br />

a. Infeksi yang dibawa udara dan terkumpul dalam setetes air seperti air hujan, kabut ataupun<br />

embun. Air yang terpercik dapat menjadi vektor bagi jamur yang memiliki zoospora.<br />

b. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan sukulentis pada tanaman<br />

dan mengakibatkan berkurangnya ketahanan terhadap parasit. Kelembaban kebun maupun<br />

media tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya kerapatan tanaman, pohon<br />

pelindung yang terlalu rimbun, angin dan topografi.<br />

c. Suhu dapat memepngaruhi banyaknya spora yang berkecambah, pada umumnya suhu<br />

minimum untuk perkecambahan spora adalah 1-3 o C dan suhu maksimum adalah 30-36 o C.<br />

d. Spora yang basah lebih peka terhadap hambatan oleh sinar. Spora yang sudah mulai<br />

berkecambah juga lebbih peka terhadap sinar. Radiasi sinar dapat menyebabkan jamur<br />

mengalami mutasi dan mati. Sinar, secara tidak langsung akan mempengaruhi kelembaban.<br />

e. Selain melalui media air; serangga dan manusia dapat berperan dalam menyebarkan<br />

patogen. Patogen yang menempel di permukaan tubuh dapat turut berpindah dan menempel<br />

pada tanaman lain sehingga dapat menginfeksi tanaman lain tersebut.<br />

(Semangun, 2003).<br />

5. Penyakit busuk buah Antraknose ( Colletotrichum sp. )<br />

Gejala visual :<br />

Gejala yang tampak pada daun menunjukkan ciri fisik yaitu pada buah masak ditandai dengan<br />

adanya bercak kecil ciklat muda, kemdian berkembang menjadi busuk kebasah-basahan,<br />

berwarna coklat muda sampai tua dan buah dipenuhi massa spora berwarna merah jambu . dan<br />

bagian bercak menjadi cekung. Infeksi berat menyebabkan buah menjadi kering dan mengerut.<br />

Gambar 25. Gejala penyakit Antraknose pada buah stroberi.<br />

Anthracnose dapat menginfeksi saat di lapangan atau terjadi pembusukan setelah dipanen<br />

(Bayer, 2005). Serangan penyakit dapat berkembang cepat pada cuaca lembab dan banyak turun<br />

hujan.<br />

Karakter jamur Penyebab penyakit :<br />

Berdasarkan hasil pengamatan pemurnian kultur pada media PDA setelah hari ke-10 diperoleh<br />

ciri koloni makroskopis yaitu warna koloni permukaan atas putih susu dan semakin ke pusat<br />

berwarna keabu-abuan, permukaan koloni relatif halus . terdapat garis radial,tidak terlalu jelas,<br />

diameter 4,7cm x 4cm, bagian tepi tidak rata. Jika dilihat dari permukaan bawah , koloni<br />

berwarna putih susu dan semakin ke pusat berwarna hjau kehitaman dengan struktur permukaan<br />

bawah membentuk satu lingkaran ( garis radial), diameter biakan 7,2 cm x 7,4 cm, konfigurasi<br />

menyeluruh,permukaan rata dan bentuk tepi juga rata.<br />

234│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!