29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Seleksi Delapan Progeni Kentang Tahan Penyakit Busuk Daun<br />

Sahat, JP dan Sofiari, E<br />

Tabel 5. Rerata jumlah ubi (knol) dan berat ubi (g) (Tuber number and tuber weight)<br />

Progeni Pedigree Jumlah ubi/ Jumlah ubi/ Berat ubi/ Berat ubi/<br />

tanaman<br />

plot<br />

tanaman<br />

plot<br />

ASP 1 Atlantik x<br />

SP.951 5.37 b 213.00 b 307.47 a 12,185.33 a<br />

ASP 2 Atlantik x<br />

SP.904<br />

10.68 a 423.33 a 410.46 a 16,256.67 a<br />

GSP 1 Granola x<br />

SP.951 9.29 ab 368.67 ab 404.37 a 16,050.33 a<br />

GSP 2 Granola x<br />

SP.904 7.60 ab 301.33 ab 357.95 a 14,192.00 a<br />

DSP 1 Diamant x<br />

SP.951 8.65 ab 343.00 ab 385.30 a 15,273.67 a<br />

DSP 2 Diamant x<br />

SP.904 9.01 ab 357.67 ab 322.64 a 12,807.00 a<br />

CSP 1 Cardinal x<br />

SP.951 8.30 ab 328.33 ab 312.02 a 12,370.67 a<br />

CSP 2 Cardinal x<br />

SP.904 6.81 ab 269.00 ab 307.19 a 12,170.00 a<br />

Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada LSD taraf 5%<br />

Hasil AUDPC menunjukan bahwa serangan penyakit busuk daun cukup tinggi menyerang<br />

progeni ATS 2 dan GSP 1, tetapi memperoleh jumlah dan berat umbi tertinggi dibandingkan dengan 6<br />

progeni lainnya baik per tanaman maupun per plot (Tabel 5). Hal ini terjadi, karena tanaman yang<br />

berasal dari biji botani masing-masing berbeda secara genetic (Kusmana dan E. Sofiari. 2006). Dengan<br />

demikian beberapa tanaman individu dari kedua progeni tersebut ada yang mampu menghasilkan<br />

umbi cukup baik walaupun serangan penyakit busuk daunnya cukup tinggi.<br />

Semua tanaman dari masing-masing progeni menghasilkan jumlah dan berat umbi cukup baik,<br />

tetapi tidak semua umbi dapat dikoleksi karena tidak memenuhi kriteria seleksi. Pada awal seleksi<br />

hanya dilakukan karakter kualitatif, tetapi masing-masing tanaman yang menghasilkan jumlah umbi<br />

sedikit tidak dikoleksi. Berdasarkan nilai AUDPC dan jumlah serta berat umbi pertanaman, maka<br />

terpilih 90 aksesi (calon galur harapan). Aksesi-aksesi tersebut masing-masing dihasilkan dari<br />

persilangan ASP 1 (21 aksesi),<br />

KESIMPULAN<br />

Berdasarkan nilai AUDPC, dari 8 progeni yang di uji, maka dihasilkan 5 progeni yang tahan<br />

terhadap penyakit busuk daun yaitu CSP 2, ASP 1, GSP 2, DSP 1 dan CSP1. Jumlah aksesi yang<br />

dihasilkan dari seleksi umbi terpilih yaitu 90 aksesi dari 5 progeni hasil persilangan. Aksesi yang<br />

diperoleh tersebut berpotensi mempunyai produksi tinggi (> 500 g/tanaman).<br />

UCAPAN TERIMA KASIH<br />

Penelitian dilakukan dengan menggunakan dana DIPA Balai Penelitian Tanaman Sayuran<br />

2011. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Tri Handayani, Kusmana, Euis Suryaningsih, Usep<br />

Jaenudin dan Dedeh Suwarsih yang telah membantu selama penelitian berlangsung.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

1. BPS Indonesia.2009. Statistik Indonesia.(http://www.bps.go.id/tab_sub/view.phptabel<br />

=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=15 Diakses tanggal 6 April 2012)<br />

2. CIP, 1995. The International Potato Center Annual Report. Lima, Peru<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!