29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kelimpahan Arthropoda Tanah dan Tingkat Parasitasi Diadegma semiclausum Akibat Penggunaan Insektisida Nabati<br />

Nimba (Azadirachta indica) pada Pertanaman Kubis<br />

Jayanti, H dan Setiawati, W<br />

Pelaksanaan percobaan<br />

Tabel 1. Macam perlakuan yang diuji/ Kind of treatment<br />

No Perlakuan Waktu dan Cara Aplikasi<br />

Insektisida<br />

Kons. Form.<br />

(ml/l)<br />

1.<br />

Biocos<br />

10.0 Aplikasi insektisida menggunakan Alat Semprot<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

Biocos<br />

Biocos<br />

Biocos<br />

Kontrol<br />

5.0<br />

2.5<br />

1.25<br />

-<br />

Punggung Semi Otomatis bertekanan tinggi dengan<br />

volume air 400 - 800 l/ha atau rata - rata 600 l/ha. Interval<br />

penyemprotan 7 hari sekali.<br />

Varietas kubis yang akan digunakan adalah Geen Coronet, dengan jarak tanam 70 cm x 50<br />

cm. Ukuran petak 8,4 m x 6.0 m = 50,4 m 2 , jarak antar petak perlakuan 1.0 m. Populasi tanaman per<br />

petak percobaan adalah 144 tanaman (100 tanaman perpetak bersih dan 44 sebagai pinggiran). Bibit<br />

kubis yang digunakan adalah yang telah berumur 21 hari setelah semai. Pemupukan : Jenis dan dosis<br />

penggunaan pupuk organik untuk tanaman kubis adalah sebagai berikut : Pupuk kandang kuda : 30<br />

ton/ha. Dosis pupuk buatan yang digunakan adalah sebagai berikut: Pupuk Urea 100 kg/ha, ZA 250<br />

kg/ha, TSP atau SP-36 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap tanaman diperlukan kira-kira 4 g<br />

Urea + 9 g ZA, 9 g TSP (SP-36) dan 7 g KCl. Pupuk kandang (1 kg), setengah dosis pupuk N (2 g<br />

Urea + 4,5 g ZA), pupuk TSP (9 g) dan KCl (7 g) diberikan sebelum tanam pada tiap lubang tanam.<br />

Sisa pupuk N (2 g Urea + 4,5 g ZA) per tanaman diberikan pada saat tanaman berumur ± 4 minggu.<br />

Pemeliharaan tanaman seperti penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman di<br />

lapangan, sehingga secara agronomis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penyiangan dilakukan<br />

dalam satu musim tanam dua kali atau menurut kebutuhan di lapangan. Pengendalian hama dan<br />

penyakit bukan sasaran apabila dianggap perlu digunakan pestisida, maka penggunaan pestisida<br />

tersebut diupayakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu tujuan percobaan, sehingga penarikan<br />

kesimpulan hasil percobaan tidak mengalami kesalahan. Tanaman kubis ditanam secara monokultur.<br />

Pengolahan data dikerjakan sesuai dengan rancangan percobaan yang digunakan. Tingkat perbedaan<br />

dinyatakan pada taraf 5%. Pengaturan letak petak perlakuan dan kelompok diusahakan sedemikian<br />

rupa agar pada awal percobaan penyebaran hama sasaran lebih kurang merata.<br />

Cara dan alat aplikasi insektisida yang digunakan disesuaikan dengan sifat, cara kerja dan<br />

bentuk formulasi insektisida yang diuji, yaitu menggunakan Sprayer Semi Otomatis (Knapsack<br />

Sprayer). Volume semprot antara 400 – 800 l/ha atau rata-rata sebanyak 600 l/ha. Aplikasi pertama<br />

dilakukan setelah ditemukan hama sasaran. Aplikasi insektisida yang diuji dilakukan setelah P.<br />

xylostella mencapai ambang pengendalian (0,5 larva/tanaman) (Sastrosiswojo et al. 2000). Aplikasi<br />

insektisida dilakukan dengan interval 1 minggu sekali. Aplikasi terakhir dilakukan 2 (dua) minggu<br />

sebelum panen. Penentuan tanaman contoh, jumlah tanaman contoh adalah 10 tanaman tiap petak<br />

perlakuan.<br />

Metode pengujian<br />

Tingkat parasitasi parasitoid dilaksanakan dengan mengumpulkan sebanyak 20 pupa<br />

P.xylostella dari tanaman contoh pada tiap perlakuan di lapangan. Pupa kemudian disimpan dalam<br />

toples di laboratorium. Setiap hari diamati jumlah parasitoid yang muncul dari pupa tersebut.<br />

Pengumpulan pupa dilaksanakan mulai umur 1 minggu setelah tanam dengan interval satu minggu.<br />

Tingkat parasitasi D. semiclausum dihitung dengan menggunakan rumus :<br />

TP = ∑ Pr x 100%<br />

∑ P<br />

Keterangan :<br />

TP : Tingkat Parasitasi<br />

∑ Pr : Jumlah Parasitod yang muncul<br />

∑ P : Jumlah Pupa<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│211

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!