29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kadar Tanin (%)<br />

Pengaruh Jenis Larutan Perendaman untuk Menghilangkan Rasa Sepat Buah Kesemek<br />

Marpaung, AE 1) , Silalahi, FH 1) , Hutabarat, RC 1) dan Sinaga, R 2)<br />

Kadar Tanin<br />

Hasil uji beda rerata memperlihatkan bahwa perlakuan jenis larutan perendaman tidak<br />

berpengaruh nyata terhadap kadar tanin buah kesemek, namun ada kecendrungan penurunan kadar<br />

tanin buah.<br />

2,00<br />

1,50<br />

1,00<br />

1,55<br />

1,28<br />

0,90 0,78<br />

0,58<br />

1,27<br />

0,50<br />

0,00<br />

0,26<br />

0,61<br />

A B C D E F G H<br />

Jenis Rendaman<br />

Keterangan: : (A) tanpa perendaman, (B) rendam dalam larutan air, (C) rendam dalam larutan garam 10%, (D) rendam<br />

dalam larutan garam 20%, (E) rendam dalam larutan garam 30%, (F) Rendam dalam larutan kapur 10%, (G)<br />

rendam dalam larutan kapur 20%, dan (H) rendam dalam larutan kapur 30%.<br />

Gambar-1. Pengaruh jenis larutan perendaman terhadap kadar tanin<br />

Dari gambar diatas memperlihatkan bahwa jenis larutan perendaman tidak memberi pengaruh<br />

yang nyata terhadap kadar tanin buah kesemek. Namun dari semua perlakuan, kadar tanin tertinggi<br />

diperoleh pada perlakuan A (tanpa perendaman) yaitu sebesar 1,55%, diikuti oleh perlakuan B<br />

(rendam dalam air), sedangkan perlakuan perendaman dalam larutan garam (C, D, E) memperlihatkan<br />

kadar tanin yang semakin menurun seiring dengan peningkatan konsentrasi larutan, namun berbanding<br />

terbalik dengan perlakuan perendaman dalam larutan kapur, dimana kadar tanin mengalami<br />

peningkatan seiring dengan peningkatan konsentrasi larutan kapur, namun kadar tanin terendah<br />

terdapat pada perlakuan F (rendam dalam larutan kapur 10%) yaitu sebesar 0,26%. Hal ini disebabkan<br />

dengan adanya larutan kapur, maka senyawa polifenol yang ada, diduga diikat oleh ion Ca 2- , dengan<br />

ikatan ionic (Davidek et al. 1990). Larutan kapur Ca(OH) 2 merupakan larutan basa dan tanin sebagai<br />

polifenol larut dalam air dan basa, sehingga tanin akan berkurang setelah polifenol yang terlarut<br />

dihilangkan dengan cara pencucian (Suhirma et al. 2006).<br />

Total Padatan Terlarut<br />

Uji beda rerata total padatan terlarut memperlihatkan bahwa jenis larutan perendaman<br />

berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│361

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!