29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keragaan Teknologi Jeruk Siam di Tingkat Petani Papua (Kasus Kabupaten Nabire)<br />

Malik, A<br />

pada kebun jeruk yang kurang dipeliara dengan baik, termasuk di pertanaman jeruk yang ada di sentra<br />

jeruk siam Nabire.<br />

Pengendalian penyakit ini oleh petani menggunakan fungisida dengan merek dagang Ridomil<br />

5g. Funsisida ini dilarutkan dengan air dan disapukan menggunakan kuas pada batang jeruk yang<br />

terserang. Penyapuan dilakukan petani pada batang dan cabang primer dan sekunder. Penyapuan<br />

batang dilakukan dua minggu sekali. Bagian tanaman yang akan disapu, dibersihkan dari blendok dan<br />

kulit kering yang mengelupas dengan cara disikat/bersihkan.<br />

Jeruk siam yang diusahakan petani setahun berbuah dua kali dengan musim panen raya<br />

September-Nofember sedangkan tidak panen raya, Maret-April. Pada saat panen raya, harga jeruk Rp<br />

100.000/peti (50 kg) atau setara dengan Rp 2.000/kg. Sedangkan pada saat tidak panen raya harga<br />

jeruk siam berkisar Rp 3.500-4.500kg. Tata niaga jeruk siam yang ada di lokasi pengkajian adalah (1)<br />

Petani-penampung lokal-penampung antar pulau/kota-pengecer-konsumen, (2) Petani-Konsumen<br />

(lokal) dan (3) Petani–pedagang pengecer-konsumen (lokal)<br />

Wilayah target pemasaran di Papua yaitu : Sorong, Manokwari (Provinsi Papua Barat), Biak, Serui,<br />

dan Jayapura, sedangkan di luar Provinsi Papua antara lain : Ambon, dan Surabaya.<br />

KESIMPULAN DAN SARAN<br />

Kesimpulan<br />

Terdapat 205.615 ha lahan potensial di Kabupaten Nabire untuk pengembangan buah-buahan<br />

termasuk komoditas jeruk. Luas pertanaman jeruk siam di Kabupaten Nabire 445 ha (28,27% dari luas<br />

Provinsi Papua). Produktivitas 15,5 ton/ha/tahun (38,75 kg/batang/tahun). Jeruk siam yang ada<br />

berasal dari Purworejo (Jawa Tengah) era tahun 1980-an Jeruk siam Nabire dengan warna kulit buah<br />

matang hijau kekuningan dengan warna daging buah orange dengan rasa manis.<br />

Luas kepemilikan jeruk siam di tingkat petani bervariasi antara 0,75-3 ha, Jarak tanam 5x5 M,<br />

bibit okulasi yang diperoleh dari penangkar lokal. Dosis pupuk Urea 200 kg+200 kg SP-36+50 kg<br />

KCl+200 kg phonska/ha dan Urea 150 kg+150 SP-36+100 kg Phonska/ha. Pemangkasan dan<br />

penjarangan buah tidak pernah dilakukan petani. Hama kepik, kutu jeruk hitam dan kutu dompolan<br />

serta penyakit diplodia mendominasi hama/penyakit jeruk siam. Jeruk siam yang diusahakan petani<br />

setahun berbuah dua kali dengan musim panen raya September-Nofember sedangkan tidak panen raya,<br />

Maret-April.<br />

Implikasi kebijakan<br />

Keberhasilan peningkatan produktivitas jeruk siam didaerah ini sangat tergantung dari<br />

kemauan petani dalam pengelola manajamen kebunnya, untuk itu perlu dukungan pemerintah daerah<br />

memotivasi penerapan inovasi peningkatan produktivitas, seperti pemangkasan, pemupukan, sanitasi<br />

kebun dan pengendalian H/P. Kajian peningkatan produktivitas seperti pemangkasan dan penentuan<br />

dosis pemupukan sangat diperlukan.<br />

PUSTAKA<br />

1. Assad, M dan L. Hutagalung. 1992. Status Hama dan Penyakit Jeruk di Selayar Sulawesi<br />

Selatan. Jurnal <strong>Hortikultura</strong> Puslitbang <strong>Hortikultura</strong>. Badan Litbang <strong>Pertanian</strong>. Vol 2 (3) Hal<br />

47-53.<br />

2. BPS Papua. 2010. Provinsi Papua Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Jayapura<br />

3. BPS Nabire. 2010. Kabupaten Nabire Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Nabire<br />

4. BPTP Papua. 2005. Arahan Penggunaan Lahan dan Alternatif Pengembangan Komoditas Utama<br />

Berdasarkan Agroekologi Kabupaten Nabire. Pusitbang Sosial Ekonomi <strong>Pertanian</strong>. 20 Hal<br />

5. Dinas PKP Papua. 2007. Kajian Zona Agroekologi Mendukung Pengembangan <strong>Pertanian</strong> di<br />

Provinsi Papua. Prosiding Seminar Regional BPTP Papua. Puslitbang Sosial Ekonomi <strong>Pertanian</strong>.<br />

Hal 283-288.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│389

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!