29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Persentase kehilangan hasil<br />

mm<br />

Pengkajian Efisiensi Pemakaian Air dengan Irigasi Tetes pada Tanaman Cabai Merah di Musim Kemarau<br />

Setiapermas, MN dan Jauhari, S<br />

700<br />

600<br />

500<br />

400<br />

300<br />

200<br />

100<br />

0<br />

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des<br />

Gambar 1. Curah hujan tahun 2008 Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang<br />

Begitu pula dengan analisis simulasi menggunakan program Crop Water Balance -<br />

Evapotranspiration (CWB-Eto) ternyata waktu tanam cabai merah yang menghasilkan persentase<br />

kehilangan hasil di bawah 20 % adalah berkisar dari bulan Januari – April dan dari bulan Agustus<br />

sampai Desember. Sehingga pada waktu tanam bulan April sampai Agustus, persentase kehilangan<br />

hasil cabai merah lebih dari 20 %. Kehilangan hasil 20 % dari potensi hasil cabai merah dalam<br />

keadaan normal (berkisar dari 0.6 – 1.2 kg / tanaman), maka berdasarkan simulasi tanaman cabai<br />

merah yang ditanam pada bulan April sampai Agustus menghasilkan 0.24 kg sampai 0.48 tanpa<br />

pengairan yang baik atau 0.48 kg sampai 0.96 kg dengan pengairan yang sangat baik. Persentase<br />

kehilangan hasil cabai merah menurut simulasi adalah seperti tertera pada Gambar 2. Hasil penelitian<br />

Allen et al. (1998) dan CIRAD dalam Estiningtyas (2002) menyatakan bahwa kehilangan hasil yang<br />

masih bisa diterima adalah 20 %.<br />

Kehilangan Hasil Berdasarkan Simulasi<br />

70,0<br />

60,0<br />

50,0<br />

40,0<br />

30,0<br />

20,0<br />

10,0<br />

0,0<br />

-10,0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des<br />

Waktu Tanam<br />

Cabai Merah<br />

Gambar 2. Persentase kehilangan hasil tanaman cabai merah berdasarkan simulasi CWB-ETO tahun<br />

2008<br />

Dalam kenyataannya di lapang serta hasil wawancara tentang pola tanam, dalam beberapa tahun<br />

terakhir ini petani memanfaatkan sumber air (mata air) yang ditampung dalam bak permanen ukuran 1<br />

m x 3 m x 1 m (sekitar 3000 liter air) untuk menyirami lahan seluas 1000 m 2 . Air ini bersumber dari<br />

mata air Bukit Telomoyo yang disalurkan melalui pipa paralon swadaya dan bantuan pemerintah.<br />

Menurut Popi R et al. (2005) pendekatan teknis untuk mengurangi resiko kekurangan air dapat<br />

dilakukan melalui tindakan-tindakan antara lain adalah menentukan saat tanam dan masa tanam yang<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│143

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!