29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Respon Petani dalam Pemanfaatan Air pada Usahatani Sayuran Pada Musim Kemarau di Magelang<br />

Setiapermas, M. N, Basuki, S dan Cempaka, I. G.<br />

yang menyebabkan pasokan air permukaan dan bawah permukaan menurun di bawah normal.<br />

Kekeringan ini terjadi setelah kejadian kekeringan meteorologis atau agronomis, d) Kekeringan sosioekonomis,<br />

kekeringan yang berdampak terhadap manusia dan kehidupannya. Perbedaannya dengan<br />

definisi kekeringan lainnya adalah bahwa ini ditetapkan berdasarkan proses pasokan dan permintaan.<br />

Desa Pandean Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang merupakan daerah dataran tinggi<br />

yang berada di sebelah utara Gunung Merbabu dan sebelah selatan Bukit Telomoyo, pada ketinggian<br />

1394 m dpl. Daerah ini merupakan daerah lahan kering tadah hujan beriklim basah. Bila pada musim<br />

kemarau petani tidak dapat bertani tanpa pengairan secara manual. Diperkirakan bila tidak ada<br />

introduksi teknologi irigasi, maka petani hanya menanam sayuran atau komoditas lain pada bulan<br />

Oktober sampai bulan April. Dari data curah hujan dan evapotranspirasi tahun 2006 dan 2008 serta<br />

hasil simulasi program Crop Water Balance - Evapotranspiration (CWB-Eto) untuk daerah Ngablak<br />

diperkirakan petani pada bulan Mei sampai September tidak mampu bertani cabai merah bila tidak ada<br />

penyiraman atau introduksi pengairan. Selain dari perhitungan data iklim, kenyataan di lapang hasil<br />

wawancara terhadap pola tanam yang biasa diterapkan, petani melakukan budidaya tanaman semusim<br />

khususnya sayuran selama setahun. Dengan keterbatasan air hujan, pertanian di daerah Ngablak,<br />

khususnya di Desa Pandean pada musim kemarau jaringan irigasi mikro telah dikerjakan dalam<br />

beberapa tahun terakhir ini dengan menggunakan bak penampung air permanen 3000 liter air. Air<br />

sebanyak ini biasa disiramkan petani untuk luasan 1000 m 2 . Air ini bersumber dari mata air Bukit<br />

Telomoyo yang disalurkan melalui pipa paralon swadaya dan bantuan pemerintah. Awalnya petani<br />

memakai slang plastik es untuk menghubungkan sumber air dengan kolam plastik di sekitar lahan<br />

pertanian.<br />

Hasil wawancara, kami mendapatkan pola tanam yang beragam dengan komoditas utama yang<br />

beragam seperti pada Tabel 1. Pada musim kemarau yang berlangsung dari bulan Juni sampai<br />

September selalu terdapat komoditas yang sedang ditanam. Komoditas sayuran mempunyai masa<br />

tanam yang cukup lebar yaitu sekitar 1 bulan sehingga dalam gambar pola tanam sudutnya lancip.<br />

Sayuran (kobis, tomat dan cabai merah) dapat diusahakan beberapa kali tanam dalam satu periode<br />

tanam (setahun). Dengan pola ini tidak terdapat masa bero pada lahan usahatani dan tidak ada musim<br />

panen raya. Dalam pola tersebut petani menerapkan sistem tumpang sisip pada setiap periode<br />

penananam dengan komoditas sayuran lain atau tanaman pangan.<br />

Tabel 1. Pola tanam tanaman semusim Dusun Dalangan, Pandean, Ngablak, Magelang<br />

Uraian<br />

Pola I<br />

Bulan<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12<br />

Pola II<br />

Pola III<br />

Pola IV<br />

Pola Hujan<br />

Penyiraman<br />

Keterangan<br />

Tomat Kubis Cabai merah Tembakau Onclang Buncis<br />

******** ********** ********** ********** ********** *********<br />

400│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!