29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Keragaan Dua Aksesi Rosela (Hibicus sabdariffa) di Dataran Tinggi Lembang<br />

Fajri Widati 1) dan I. M. Hidayat 1)<br />

Pengukuran terhadap data bunga dan buah dilakukan pada karakter diameter korola, panjang<br />

buah, dan diameter buah. Hasil analisis data terhadap parameter diameter korola menunjukkan hasil<br />

yang berbeda nyata antar aksesi, dimana diameter korola untuk rosela 1 menampilkan hasil yang lebih<br />

besar daripada rosela 2. Sedangkan untuk parameter panjang buah dan diameter buah hasil analisis<br />

menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antar aksesi. Rerata disajikan dalam Tabel 2.<br />

Tabel 2. Rerata diameter korola, panjang buah, dan diameter buah dua aksesi rosela<br />

Aksesi<br />

Rerata<br />

Diameter Korola Panjang Buah Diameter Buah<br />

Rosela 1 4.53 a 4.24 a 2.06 a<br />

Rosela 2 3.87 b 4.30 a 2.08 a<br />

CV 7.18% 3.84% 2.73%<br />

Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada taraf BNJ 5%<br />

Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran daun adalah pucuk muda rosela. Sehingga<br />

dilakukan pemanenan pucuk mudanya untuk mengetahui potensi produksi kedua aksesi rosela yang<br />

ditanam di dataran tinggi Lembang. Pemanenan dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu 2<br />

minggu. Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 71 hari setelah tanam dengan<br />

menghitung jumlah dan bobot pucuk per tanaman sampel serta jumlah dan bobot pucuk per plot.<br />

Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua aksesi rosela menunjukkan hasil tidak berbeda<br />

nyata untuk jumlah pucuk per tanaman, bobot pucuk per tanaman, jumlah pucuk per plot dan bobot<br />

pucuk per plot pada pengujian dengan BNJ 5%. Rerata disajikan dalam Tabel 3.<br />

Tabel 3. Rerata jumlah pucuk/tanaman, bobot pucuk/tanaman, jumlah pucuk/plot dan bobot<br />

pucuk/plot dua aksesi rosela<br />

Rerata<br />

Aksesi<br />

Rosela<br />

1<br />

Rosela<br />

2<br />

Jml<br />

pucuk/tanaman<br />

Bobot<br />

pucuk/tanaman<br />

Jml<br />

pucuk/plot<br />

Bobot<br />

pucuk/plot<br />

61.12 a 661.33 a 1,677.83 a 18,937.67 a<br />

73.63 a 700.40 a 1,908.33 a 20,031.83 a<br />

CV 21.88% 22.61% 13.26% 15.16%<br />

Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada taraf BNJ 5%<br />

KESIMPULAN<br />

Pengujian keragaan dua aksesi rosela di dataran tinggi Lembang menunjukkan hasil<br />

kedua aksesi menunjukkan perbedaan pada karakter kebiasaan tumbuh dan warna batang.<br />

Sedangkan pada potensi hasil pucuk, baik jumlah pucuk per tanaman dan bobot pucuk per<br />

tanaman serta jumlah pucuk per plot dan berat pucuk per plot kedua aksesi menunjukkan<br />

hasil tidak berbeda nyata.<br />

UCAPAN TERIMA KASIH<br />

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Sdri. Isum, Sdri. Enis, Sdri. Empon dan Sdr. Devit<br />

yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!