29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Seleksi Delapan Progeni Kentang Tahan Penyakit Busuk Daun<br />

Sahat, JP dan Sofiari, E<br />

pengamatan serangan penyakit busuk daun belum terlihat, tetapi pada beberapa progeni ASP 2, GSP 1,<br />

GSP 2 dan DSP 1 sudah terserang penyakit busuk daun namun persentase serangannya masih rendah.<br />

Presentase serangan mulai meningkat pada saat tanaman berumur 38 HST (Tabel 4). Serangan<br />

tertinggi penyakit busuk daun terjadi pada umur 40 - 68 HST dengan intensitas serangan mencapai 20-<br />

50%, tetapi pada umur 75 - 89 HST serangannya berkurang sebesar 7-8% (Suryaningsih, E. 1993).<br />

Tabel 4. Hasil AUDPC 8 progeni kentang hasil silangan tahan penyaki busuk daun (AUDVC of eight<br />

potato progenies against Late blight)<br />

Progeni<br />

ASP 1<br />

ASP 2<br />

GSP 1<br />

GSP 2<br />

DSP 1<br />

DSP 2<br />

CSP 1<br />

CSP 2<br />

Pedigree<br />

Kerusakan (%) pada umur… hst<br />

30 32 34 36 38 40 42 44 46 48<br />

AUPDC<br />

Atlantik x<br />

SP.951 0.05 0.05 0.1 0.15 0.2 3 4 12.3 17 23.5 97.15<br />

Atlantik x<br />

SP.904 0.2 0.6 1 1 1 2.7 5.7 14.7 18 23.0 112.6<br />

Granola x<br />

SP.951 0.1 1 1.15 1.85 2.25 3.3 5.3 25.7 17.4 22.7 138.5<br />

Granola x<br />

SP.904 0.1 0.1 0.1 0.1 0.55 1.5 3.85 13.3 17 25.3 98.4<br />

Diamant x<br />

SP.951 0.15 0.15 0.55 0.9 2.2 2.85 4.5 13.5 13.6 23.7 99.75<br />

Diamant x<br />

SP.904 0 0 0 1.85 1.85 3.15 5 15.3 14.3 25.7 108.6<br />

Cardinal x<br />

SP.951 0 0 0 1 1 1.85 4.8 16 14.7 25.9 104.45<br />

Cardinal x<br />

SP.904 0 0 0 0 0 0.85 4.3 15.7 14 23.7 93.4<br />

Rata-rata/<br />

106.61/<br />

Jumlah<br />

852.85<br />

Penentuan ketahanan tanaman kentang terhadap serangan penyakit busuk daun yang<br />

disebabakan oleh cendawan Phytophthora infestans dinyatakan dengan nilai AUDPC. Hal tersebut<br />

sesuai pernyataan Frey, et.al. (1992) menyatakan bahwa AUDPC dipergunakan untuk menentukan<br />

nilai reaksi tanaman terhadap serangan Phytophthora infestans. Tanaman dikatakan tahan terhadap<br />

penyakit busuk daun apabila apabila nilai AUDPC kurang dari nilai rata rata (106.61 unit) sedangkan<br />

apabila melebihi dari nilai rata rata maka digolongkan sebagai tanaman peka.<br />

Berdasarkan pengamatan hasil AUDPC, hingga akhir pengamatan yaitu 48 hst kerusakan<br />

tanaman kentang yang disebabkan oleh serangan penyakit busuk menunjukan bahwa pada progeni<br />

CSP 2 intensitas serangannya paling ringan yaitu 93.4 unit. Sementara serangan yang paling berat<br />

adalah GSP 1 dengan nilai serangan 138.5 unit (Tabel 4).<br />

Serangan penyakit busuk pada tanaman kentang yang diuji dapat mempengaruhi hasil panen,<br />

baik jumlah umbi maupun berat umbi (pertanaman dan perplot). Pada parameter jumlah umbi per<br />

tanaman dan per plot progeni ATS 1 menunjukan hasil yang berbeda nyata dengan 7 progeni lainnya.<br />

Namun pada parameter berat umbi pertanaman dan per plotnya tidak menunjukan adanya perbedaan<br />

yang nyata (Tabel 5). Hal ini terjadi karena, meskipun jumlah umbi yang dihasilkan lebih sedikit tetapi<br />

bobot dari masing-masing yang dihasilkan umbinya cukup besar.<br />

6│<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!