29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TKD<br />

TKM<br />

TKK<br />

TPKK<br />

TKD<br />

TKD<br />

TKM<br />

TKM<br />

TKK<br />

TKK<br />

TPKK<br />

TPKK<br />

Pola Pertumbuhan 3 Aksesi Kangkung (Ipomoea Spp) Pada Berbagai Komposisi Media Tanam<br />

Utami, NW dan Syarif, F<br />

Gambar 10. Jumlah daun<br />

Gambar 11. Diameter batang<br />

Jumlah cabang bervariasi antara 12 – 109, aksesi Kemang memiliki jumlah cabang terpendek<br />

pada semua media tanam (Gambar 8) yaitu berkisar 12 – 20,69, Panjang cabang sangat bervariasi<br />

berkisar antara 262,76 – 945,67, ukuran cabang terpanjang pada kombinasi aksesi Warudoyong pada<br />

media TPKK (Gambar 9), sesuai dengan Tabel 3 (aksesi Warudoyong) dan media TPKK (Tabel 4)<br />

menghasilkan ukuran cabang paling panjang. Aksesi Menalung pada semua media tanam<br />

menghasilkan jumlah daun terbanyak (Gambar 10) yaitu berkisar 785 – 2639, Ukuran diameter<br />

batang cukup bervariasi yaitu berkisar 5,8 – 9,8 mm, pada semua media tanam, Aksesi Kemang<br />

memiliki ukuran diameter paling besar (8,1 – 9,8 mm) dibandingkan dengan aksesi lain ( 5,8 – 6,6<br />

mm) dan pada media TPKK menghasilkan ukuran diameter batang paling besar (Gambar 11) yaitu 9,8<br />

mm. Secara umum nampak bahwa ketiga aksesi kangkung yaitu Menalung, Warudoyong dan Kemang<br />

yang ditanam pada media TPKK menghasilkan biomassa daun+batang Gambar 12), biomassa akar<br />

(Gambar 13), panjang daun (Gambar 14) dan lebar daun (Gambar 15) paling tinggi dibandingkan<br />

dengan 3 komposisi media tanam yang lain.<br />

1500<br />

1000<br />

500<br />

0<br />

Menalung<br />

1000<br />

500<br />

Warudoyon<br />

g 0<br />

Menalung<br />

Warudoyo<br />

ng<br />

Media tanam<br />

Gambar 12.Biomasa daun+batang<br />

Media tanam<br />

Gambar 13. Biomassa akar<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

Menalung<br />

10<br />

5<br />

Warudoyon<br />

g 0<br />

Menalung<br />

Warudoyo<br />

ng<br />

Media tanam<br />

Gambar 14.Panjang daun<br />

Media tanam<br />

Gambar 15. Lebar daun<br />

Kombinasi perlakuan aksesi Warudoyong dan media tanam TPKK menghasilkan biomassa<br />

daun+batang paling tinggi (Gambar 12). Perbedaan bobot tanaman disebabkan oleh faktor genetik<br />

dari masing-masing aksesi dan interaksi dengan lingkungan setempat (Kusandryani dan Luthfy 2006).<br />

Aksesi Kemang menghasilkan ukuran daun paling panjang (Gambar 14) dan paling lebar (Gambar<br />

15) pada semua komposisi media tanam. Hasil ini mengindikasikan bahwa ukuran daun cenderung<br />

disebabkan oleh aksesi (faktor genetik), seperti tercantum pada Tabel 4 dimana aksesi Kemang<br />

memiliki ukuran daun paling panjang dan paling lebar dibandingkan 3 aksesi lainnya.<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│113

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!