29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Deskripsi Kesuburan Beberapa Lahan Potensial untuk Budidaya Krisan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta<br />

Fibrianty dan Iswadi, A<br />

Pada pengkajian ini sampel tanah yang diuji berasal dari beberapa lokasi budidaya krisan di desa<br />

Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, DI Yogyakarta. Pengambilan sampel di wilayah pewakil<br />

dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah pada kedalaman 0-20 cm, pada titik-titik<br />

pengambilan yang ditentukan secara diagonal. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Balai<br />

Pengkajian Teknologi <strong>Pertanian</strong> (BPTP) Yogyakarta dengan parameter analisis: pH H 2 O, C-Organik,<br />

N-Total, CN rasio, P 2 O 5 (metode Bray), Kapasitas Tukar Kation dan kation Ca, Mg, dan K tertukar<br />

dengan ekstraksi menggunakan NH 4 OAc 1 N pH 7.<br />

PEMBAHASAN<br />

Berbagai pustaka menyebutkan bahwa persyaratan tumbuh krisan adalah pada kisaran 600<br />

hingga 1.200 m dpl. Dengan menetapkan ketinggian 600 m dpl. sebagai dasar dalam penentuan<br />

kesesuaian lahannya maka diperoleh hasil bahwa wilayah di Kabupaten Sleman yang sesuai untuk<br />

budidaya krisan meliputi Kecamatan Pakem (Desa Hargobinangun dan Purwobinangun), kecamatan<br />

Turi (Desa Wonokerto dan Girikerto), dan Kecamatan Cangkringan (Desa Umbulharjo, Kepuhharjo,<br />

dan Glagahharjo).<br />

Tabel 1. Lokasi potensial untuk perbenihan krisan di Kabupaten Sleman<br />

Kecamatan<br />

Desa<br />

Pakem<br />

Turi<br />

Cangkringan<br />

Hargobinangun dan Purwobinangun<br />

Wonokerto dan Girikerto<br />

Umbulharjo, Kepuhharjo dan Glagahharjo<br />

Tabel 2 menunjukkan hasil analisis tanah beberapa lokasi pengembangan bunga krisan di<br />

Kcamatan Pakem.<br />

Tabel 2. Hasil analisis tanah di beberapa lokasi pengembangan krisan di Kabupaten Sleman<br />

Kation tertukar<br />

C N total pH P<br />

Lokasi<br />

2 O 5 KTK<br />

(%) (%) H 2 O (ppm) (me%)<br />

K Ca Mg<br />

(me%) (me%) (me%)<br />

Dusun Gondanglegi,<br />

1,327 0,196 5,7 4,218 9,435 0,983 2,223 0,742<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Dusun Gondanglegi,<br />

0,601 0,096 6,0 2,694 7,547 0,649 1,091 0,550<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Dusun Gondanglegi,<br />

1,008 0,145 5,5 3,096 9,310 0,398 1,894 0,638<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Dusun Gondanglegi,<br />

1,254 0,109 5,0 6,018 11,314 0,986 2,143 0,722<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Dusun Kaliurang,<br />

1,507 0,206 6,2 3,164 9,949 0,186 1,652 0,542<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Dusun Kaliurang,<br />

1,450 0,050 6,2 3,043 8.507 0,081 1,486 0,489<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Dusun Wonokerso,<br />

0,811 0,097 5,8 3,104 6,940 0,945 1,355 0,447<br />

Hargobinangun, Pakem<br />

Hasil analisis laboratorium tanah 2009<br />

pH Tanah<br />

Kemasaman tanah (pH tanah) memiliki arti penting bagi tanaman karena mempengaruhi<br />

ketersediaan hara-hara makro dan mikro yang diperlukan oleh tanaman (Rafi’i 1985, Poerwowidodo<br />

1992), pada tanah dengan pH yang lebih rendah dari 7 menunjukkan kepekatan ion Hidrogen yang<br />

tinggi dan tanah cenderung bersifat masam. Krisan merupakan tanaman yang memerlukan media<br />

tanam dengan kemasaman tanah optimal pada nilai 5,5–6,5. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah<br />

bereaksi masam sampai agak masam dengan nilai pH 5–6,2. Lokasi pengkajian berada di kaki gunung<br />

Merapi secara langsung berpengaruh pada jenis tanah yang termasuk dalam Typic Hapludands dan<br />

Lithic Hapludands yang kaya akan mineral alofan. Tanah Andisol ini terbentuk dari bahan yang kaya<br />

akan gelas vulkanik, dengan horison penciri adanya horison andic yang berwarna kelam, coklat<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│117

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!