29.01.2015 Views

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SEMNAS Hortikultura Buku 2 - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Respon Adaptasi Gendola (Basella alba) Terhadap Naungan pada Sistem Budidaya Menggunakan Paranet<br />

Lestari, P dan Juhaeti, T<br />

Respon Adaptasi Gendola (Basella alba) Terhadap Naungan pada Sistem Budidaya<br />

Menggunakan Paranet<br />

Lestari, P dan Juhaeti, T<br />

Division of Botany, Research Center for Biology, LIPI<br />

Corresponding author: Division of Botany, Research Center for Biology, LIPI<br />

Cibinong Science Center (CSC-LIPI).<br />

Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 46. Cibinong, Jawa Barat. 16911<br />

Tel: +62 21 8675059; Fax:+62 21 8675059<br />

Email address:flacortia@gmail.com<br />

ABSTRACT: Basella alba (Basellaceae) or gendola is an annual tropical vine that has not been popular as a<br />

crop. In other hand, it has become a popular vegetable in many countries. This plant is native to Indonesia, high<br />

temperature tolerant, rich in vitamins, easy processing, and fast growing. Its all the reason for developing<br />

gendola. The research was conducted in order to obtain information about the gendola growth response in some<br />

shade intensity. The accession from East Borneo was used for the study, seeds and cuttings. Both of them were<br />

treated with intensity 0% shade as a control (N0), 55% shade (N1), and 75% shade (N2). Paranet was used as<br />

shading. Treatments arranged in a RCBD nested design. Observations included growth characters: such as the<br />

percentage of seed germination, plant height, and leaf number were observed at regular intervals; harvest<br />

characters include: harvesting time, weight, shoot number and length of product; and physiology characters like:<br />

characters of stomata and leaf chlorophyll content. Data were analyzed using variance test with DMRT (alpha at<br />

5%). The results showed that this plant need full sun to grow, moreover, it tolerant until 55% shading.<br />

Key words: Gendola, Basella alba, shading, tolerant<br />

ABSTRAK: Basella alba (family basellaceae) atau gendola merupakan herba rambat tahunan tropis yang telah<br />

menjadi sayuran unggul di banyak negara. Tanaman ini diduga berasal dari Indonesia atau India, toleran<br />

cekaman suhu tinggi, kaya akan vitamin, mudah pengolahan, dan tumbuh cepat. Keunggulan tersebut layak<br />

menjadi dasar pengembangan gendola. penelitian ini disusun untuk memperoleh informasi mengenai respon<br />

pertumbuhan gendola pada beberapa intensitas naungan. Gendola yang digunakan untuk penelitian berasal dari<br />

Kalimantan Timur, berupa biji dan stek. Baik biji maupun stek diberi perlakuan naungan dengan intensitas 0%<br />

sebagai kontrol (N0), naungan paranet 55% (N1), dan naungan paranet 75% (N2). Perlakuan disusun dalam<br />

rancangan tersarang RKLT. Pengamatan meliputi parameter pertumbuhan: seperti persentase perkecambahan<br />

biji, tinggi tanaman, dan jumlah daun yang diamati secara berkala; karakter panen meliputi: waktu panen, bobot<br />

panen, jumlah dan panjang tunas panen; serta parameter fisiologi yakni: karakter stomata dan kandungan<br />

klorofil daun. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji lanjut DMRT pada alpha 5%. Hasil<br />

penelitian menunjukkan bahwa gendola baik dibudidayakan pada lingkungan terbuka. Namun masih toleran<br />

pada naungan hingga 55% penurunan intensitas cahaya.<br />

Kata kunci: gendola, Basella alba, naungan, toleran<br />

Basella alba (family basellaceae) di Indonesia lebih dikenal dengan nama gendola, bayam<br />

cina, atau bayam malabar, merupakan herba rambat tahunan tropis yang belum begitu dikenal sebagai<br />

komoditas pangan. Tanaman yang diduga berasal dari India atau Indonesia ini diketahui sangat tahan<br />

terhadap cekaman suhu tinggi (Grubben &Denton 2004) dan dapat tumbuh dengan cepat. Gendola<br />

tumbuh merambat sebagai tanaman tahunan (perrenial), namun demikian, cenderung dibudidayakan<br />

sebagai tanaman semusim (annual). Kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B9, kalsium, zat besi,<br />

dan magnesium dalam daun gendola cukup tinggi (Palada & Crossman 1999), sehingga di beberapa<br />

negara, seperti Bangladesh dan Filipina, tanaman ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber<br />

nutrisi, tetapi juga bahan obat untuk beberapa gangguan pencernaan. Lebih lanjut, tanaman ini juga<br />

dimanfaatkan sebagai terapi bagi penderita defisiensi vitamin (Haskell et al. 2004) dan anemia<br />

(Bamidele et al. 2010). Sebagai sayuran daun, gendola juga memiliki keunggulan, yakni kecepatan<br />

proses pengolahan menjadi panganan. Tentunya hal ini dapat menghemat waktu, juga bahan bakar<br />

dan tenaga yang diperlukan untuk mengolahnya menjadi makanan siap saji.<br />

Walaupun sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal gendola sebagai tanaman hias<br />

pagar, tetapi masyarakat perbatasan Kalimantan Timur telah mengkonsumsi daunnya sebagai sayur<br />

(Budiardjo, komunikasi pribadi), demikian juga dengan komunitas suku Sunda. Banyak literatur<br />

Prosiding SeminarNasional Pekan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong> Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi <strong>Hortikultura</strong><br />

dalam Mendukung Pembangunan <strong>Hortikultura</strong> yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal,<br />

Lembang, 5 Juli 2012<br />

│125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!